Dekai, nokenwene.com—Natan Pahabol salah satu penulis buku sejarah masuknya injil di kampung Wudmu dan Dugumhad Klasis Hogio Kabupaten Yahukimo mengatakan, sejarah merupakan Jati diri seseorang. menurut Pahabol, jika tidak tahu sejarah, maka tidak tahu Jati dirinya.
Pahabol menjelaskan, injil masuk di Kalsis Hogio merupakan salah satu kegiatan akbar yang mana mengingatkan kembali perjuangan para orang-orang tua atau pioner yang menerima dan mempertahankan Injil yang adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya baik itu orang Yahudi maupun orang Yunani seperti yang terdapat di dalam kitab (Roma 1:16-17). Yang diselamatkan itu termasuk di dalamnya masyarakat Wudmu dan Dugumhad yang mendapat kasih karunia dari pihak Allah melalui para Misionaris, baik misionaris lokal maupun non lokal.
“Menurut sejarah Injil masuk di kampung kami Wudmu dan Dugumhad adalah pada tahun 1968. Sebelum tahun 1967 adalah hidup di masa-masa kegelapan dimana tidak ada kasih untuk saling mengasihi satu dengan yang lain sebagaimana seharusnya di dalam Kristus. Namun yang terjadi adalah saling membenci, dan saling membunuh dengan kata lain mengikuti kehidupan seperti yang iblis mau dan bukan apa yang Kristus mau dan ajarkan”, jelasnya Kamis, (29/07/2021).
Pahabol menambahkan, terhitung mulai tahun 1969 sampai dengan tahun 2019, bagi masyarakat Wudmu dan Dugumhad adalah waktu untuk menikmati tahun rahmat Tuhan atau tahun pembebasan dari seluruh dimensi kehidupan.
Dengan memasuki usia setengah abad, yaitu 50 tahun, merupakan suatu anugerah Tuhan dengan usia yang matang dan dewasa secara rohani. Acara Injil masuk yang ke-50 tahun di daerah Wudmu dan Dugumhad adalah telah berlangsung selama 2 tahun.
Pahabol juga mengatakan, walaupun masih ada kekurangan sini-sana, yang menunjukan belum ada kedewasaan rohani, namun hal tersebut tidak mengurangi hasil kekuatan Injil yang telah mengubah kami dan yang kami rasakan sampai hari ini. Kekuatan injil itu sifatnya rohani, maupun hal-hal yang sifatnya jasmani, yaitu semua segi pembangunan yang kami rasakan seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan termasuk pembangunan infrastruktur( lapangan terbang). Semuanya itu terjadi karena Injil yang adalah kekuatan Allah yang mengubah, maka tidak mungkin kita menikmati semuanya yang kita rasakan hari ini.
“Sejarah adalah jati diri, jika kita tidak tahu sejarah kita tidak tahu jati diri kita. Oleh karena itu, daerah Wudmu dan Dugumhad telah memiliki buku sejarah Injil masuk dan tugu yang akan mengingatkan generasi mudah sebagai penerus gereja Kingmi di Kalasis Hogio”, Katanya.
Natan Pahabol juga menjelaskan, tujuan dari pada pengguntingan tugu dan peluncuran buku sejarah adalah membuktikan bahwa Injil itu benar-benar hadir.
Dengan adanya buku sejarah dan tugu, ada rasa syukur yang dinaikkan dari lubuk hati yang paling dalam kepada Tuhan yang telah memberikan keselamatan cuma-cuma kepada masyarakat Wudmu dan Duhumhad.
Buku sejarah Injil masuk di Wudmu dan Dugumhad Klasis Hogio telah dicetak sebanyak seribu buku dan sudah terdaftar di perpustakaan pusat dan telah mendapatkan ISBN.
Pewarta : Jeckson Jurnalis Warga Sagu Yahukimo