Wamena, nokenwene.com – Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Wilayah Lapago, Sonny Lokobal, meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayawijaya untuk membangun sinergitas antara Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan lainnya sebagai mitra Pemerintah Daerah untuk membangun keamanan dan Kenyamanan Warga di wilayah Lapago khususnya di Kabupaten Jayawijaya sebagai kabupaten Induk dari kabupaten pemekaran di wilayah Lapago.
Permintaan itu, disampaikan oleh ketua GPII Wilayah Lapago, Sonny Lokobal kepada media ini pada selasa (13/7/2021). Menurutnya, sangat penting peran semua Stekholder karena akhir – akhir ini semakin meningkat angka Kriminal dan penjabretan di Kota Wamena dan sekitarnya.
“Kemanan masyarakat sangatlah penting melihat tingginya aktifitas sosial masyarakat Lapago di kabupaten Jayawijaya sebagai sentral kabupaten Induk dari sembilan kabupaten,maka pentingnya peran semua pihak dalam menjaga keamanan secara kolektif swadaya di setiap lingkup Rt-Rw dan distric nya Masing-masing”, Tegas Lokobal
Semakin meningkatnya tindakan Kriminal dan penjambretan itu, kata ketua GPII, terlihat sangat jelas dan salah satu contohnya terjadi di wilayah perbatasan Distrik Assolokobal dan Asotipo terhadap seorang Dokter oleh orang tak dikenal yang tidak bertanggung jawab.
“Sehingga fungsi pengembangan keselamatan dari pada berbagai aktifitas umum dapat menjadi hal utama dalam pembenahan Moral seseorang di setiap kelompok – kelompok keluarga suku budayanya juga”, kata Sonny
Peran Pemerintah Daerah dan pihak Keamanan untuk Kenyamanan dalam kota perlu di Sinergikan oleh semua mitranya diantaranya Ormas, LSM, LMA dan juga berbagai lembaga Paguyuban Masyarakat umum. Sehingga fungsi kontol keamanan kita sebagian kita dapat Pengawal masyarakat.
” Kami LSM LP . KPK PAPUA. Lembaga pengawal kebijakan pemerintah dan keadilan”, katanya
Sonny Lokobal sabagai ketua GPII dan juga salah satu Tokoh intelektual Jayawijaya menilai, akan banyak peluang kejahatan, kalau Kurang Perhatian fungsi kontrol yang menggambarkan pencitraan keamanan secara serius.
Menurutnya, kejahatan itu, timbul karena kesempatan dan juga kejahatan secara berencana., sehingga banyak masyarakat kita dapat leluasa juga melakukan hal – hal negatif di banding positif nya.
“Mestinya, Pemerintah menggunakan semua kemitraannya dengan memberikan kepercayaan penuh dalam mengawal, dan pembinaan secara permanen baik bentuk sangsi – sangsi dan juga Hukum positif yang memberikan efek jera dengan tegas dan yang legal. Sehingga masyarakat kita dapat menyadari bahwa ada keterlibatan Pemerintah yang tidak lengah atas setiap tindakan dan sangsi hukuman bila di langgar”, Ungkapnya
Begitu pula, kata Lokobal, salah satu pedagang yang meminta agar tiap tempat keramaian mesti di berikan ruang penjagaan yang dapat menjangkau setiap keamanan. Adapun kemanan yang makin marak seperti kejadian penjabret,pencuri dan aksi kriminal senjata tajam yang banyak terjadi di Tahun ini
“Harapan, kami kedepannya peran Pemerintah, keamanan kota bisa lebih tegas dan memperhatikan setiap aktifitas – aktifitas pasar dan juga segala aktifitas wisata yang ada pada lingkup masyarakat kita”, harap Sonni Lokobal, ketua GPII Wilayah Lapago
Secara terpisah, Wakapolres Jayawijaya, Kompol Ridwan mewakili Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen, menghimbau kepada seluruh masyarakat Jayawijaya untuk tidak membawa alat tajam berkeliaran didalam kota wamena, karena Jika terjadi kejahatan, maka akan dikenakan dalam UU Darurat No. 2 tahun 1951 tentang membawa senjata tajam.
Pewarta: Onoy / Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post