Wamena, noekenwene.com – Evektifitas pelayanan kesehatan dari tim satuan tugas kaki telanjang (Satgas Kijang) di Kabupaten Jayawijaya dipertanyakan, pasalnya tim kesehatan yang dibiayai dari dana Otsus Papua itu akan bertugas hanya 11 hari pada 3 Distrik di Kabupaten Jayawijaya.
“Saya pikir dilihat dari topografi Jayawijaya ini kan masyarakat persebarannya itu tidak merata, kadang ada yang di balik gunung ini, di sebelah sungai itu segala macam, jadi sebelas hari itu waktu sangat tidak cukup” Kata Antonius Wetipo, seorang warga di Jayawijaya, selasa 15/06/2021, merespon pelepasan Satgas Kijang oleh Pemda
Sebelumnya, senin,(14/06/2021) Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melepas 15 orang tim kesehatan yang tergabung dalam satuan tugas kaki telanjang (Satgas Kijang). Tim ini akan bertugas selama 11 hari pada 3 Distrik di Jayawijaya, yaitu Distrik Melagalome Tagineri dan Distrik Tailarek Kabupaten Jayawijaya.
Adapun bentuk layanan yang akan dilakukan adalah, sosialiasi kesehatan, pengobatan, pemberian vaksin covid-19 maupun vaksinasi umum dan beberapa layanan kesehatan lainnya selama 11 hari di lapangan.
“sebelas hari saja itu mau bikin apa, jadi masukan saja kalao boleh kedepan itu jangan sebelas hari tapi bisa dilakukan minimal tiga bulan atau tidak sistem kwartal begitu jadi setiap bulan ada yang enam bulan bahkan satu tahun juga bisa” saran Antonius.
Menurut Antonius Wetipo, penugasan dalam jangka waktu yang sangat singkat bisa diduga, Pemerintah hanya mau menghabiskan anggaran tanpa adanya kualitas layanan yang baik.
“Jangan sampai pemerintah Provinsi sengaja bikin kegiatan terbatas hanya sebelas hari untuk menghabiskan uang saja, jangan sampai mereka tujuan itu” Ungkap Antonius.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr. Willy Mambieu yang dikonfirmasi mengatakan waktu layanan dibatasi karena keterbatasan anggaran untuk kegiatan Satgas Kijang tersebut.
“karena beberapa tahun terakhir ini kita punya dana otsus itu agak berkurang sehingga aktivitas Kijang juga terbatas. Kita tahu semua bahwa Kijang ini kan dibiayai dari dana Otsus dan dana Otsus di Kabupaten Jayawijaya terpotong untuk PON Papua” Ujar dr. Willy
Menyinggung soal efektivitas layanan atas keterbatasan waktu, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal, salah satu caranya pelayanan dilakukan 24 jam dan menggerakan tim dengan sistem jemput bola.
“Betul sebelas hari itu efektivitas layanan kurang memadai kalao teman-teman ini hanya stay saja dalam bangunan gedung Puskesmas, sehingga kita pelayanan dua puluh empat jam jadi tidak mengenal batas, sehingga sebelas hari itu betul-betul bermanfaat untuk masyarakat” Ungkap Mambieuw.
Pewarta: Osi / Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post