Wamena, nokenwene.com – Menyoal kualitas jaringan internet di Wamena dan Pegunungan Tengah Papua yang sering tidak memuskan pelanggan, pihak telkomsel menyatakan salah satuh penyebabnya karena jaringan radio microwave Palapa Ring Timur (PRT) Yang Putus di Ilaga Kabupaten Puncak Papua akibat dibakar.
“Palapa Ring Timur di Pegunungan Tengah itu menggunakan radio microwave dimana kapasitasnya itu hanya 500 dalam artian dari Wamena ke Jayapura itu 500 dari Wamena ke Merauke itu 500. Terus dari Elelim ke Nabire itu sebenarnya ada 500 juga tapi Cuma sampai saat ini itu putus di Ilaga. Itu seperti kita ketahui pengerusakan salah satu tower PRT di Bakar” Ungkap Heri Suryanto, Manager Network Service Telkom Jayapura
Heri mengatakan seharunya secara teknis, kota Mulia dan Tolikara jalur PRT nya lewat Nabire tapi karena putus di Ilaga sehingga gabung dengan jalurnya Jayawijaya yaitu lewat jaringan PRT di Arso Jayapura.
“internet akhir-akhir ini menurun karena ya itu tadi, kota Mulia dan Tolikara suda masuk ke PRT sehingga ikut mengambil jatah dari Jayawijaya harusnya 3000 mega tapi karena kedua ini uda masuk dan tidak ada penambahan akhirnya ya mau ngga mau mengurangi kenyamanan yang ada di Jayawijaya” ujar Heri saat dialog di RRI Wamena pekan kemarin.
Sebelumnya di beritakan beberapa media bahwa infrastruktur microwave palapa ring timur di Ilaga Kabupaten Puncak di bakar orang tak dikenal.
Selain itu kata Heri, penyebab lainnya karena kapasitas bandwith yang rendah sementara kebutuhan penggunanya cukup tinggi sehingga secara otomatis akan mempengaruhi kualitas internet yang diterima pelanggan di Jayawijaya. Bandwith telkomsel saat ini sebesar 1325 Mbps, semntara kebutuhannya 3000 Mbps.
“mungkin sama-ama mendorong pemerintah pusat agar penambahan bandwith ini bisa segerah dilakukan, karena kalo tidak dilakukan kedepannya akan semakin kurang nyaman terus. Sementara solusinya hanya itu saja (yaitu) menambah bandwith” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Infokom Jayawijaya, Haspida Pawakkangi, SH, M.Si mengatakan sesuai informasi yang diterimanya, telkomsel membutuhkan bandwith sebesar 3000 Mbps, tapi yang dimiliki saat ini sebesar 1325 Mbps sehingga tentu tidak bisa mengakomodir kebutuhan yang ada.
“dari 3000 hanya diakomodir 1325 berarti kurang 1675, pasti tidak menjawab keluhan Internet di Wamena “ Ujar Haspida yang juga sebagai narasumber di dialog RRI Wamena.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post