Wamena, nokenwene.com – Ratusan umat kristiani dari berbagai denomenasi gereja di Wilayah Minimo dan sekitarnya, rayakan hari ulang tahun (HUT) Pekabaran Injil ke-67 tahun (20 apri 1954 – 20 april 2021) di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya. Perayaan HUT sekaligus syukuran gereja Oikumene “Eroma Silimo) yang di bangun di Kampung Minimo, Distrik Maima, sebagai tempat sejarah pekabaran injil pertama di Kabupaten Jayawijaya.
“Mengenang peristiwa monumental fenomenal dan bersejarah dengan kedatangan rombongan misionaris ke Lembah Baliem (Kabupaten Jayawijaya) pada tanggal 20 april 1954 telah menjadi satu era baru bagi masyarakat di daerah ini” kata Wakil Bupati Jayawijaya, Marthen Yogobi membacakan sambutan tertulis bupati, pada perayaan HUT PI dan Syukuran Gereja Oikumene di Kampung Minimo Distrik Maima, selasa 20/04/2021.
Dengan demikian kata Bupati, patutlah kita bersyukur kepada Tuhan atas perbuatan ajaib ini, sehingga masyarakat Lembah Baliem dapat mengenal injil. Jika melihat kebelakang, penerabangan dan pendaratan pertama para misionaris CAMA dari Sentani ke Minimo, wilayah Hepuba dan Hitigima.
“Enam puluh tuju tahun yang lalu telah mengubah pola pikir dan pola tindak masyarakat Lembah Baliem terhadap dunia luar. Hari ini (20 april 2021) genap 67 tahun masyarakat Lembah Baliem mengenal Injil” Ujarnya.
Namun kata Dia, masih banyak umat yang belum sepenuhnya mengerti arti injil itu sendiri, terutama generasi muda di jayawijaya. Dalam artian banyak generasi yang hidupnya masih jauh dari tujuan kehadiran injil, berupa pengaru narkoba, seks bebas, perampokan dan pembunuhan.
“Untuk itu melalui moment ini, saya mengajak kepada hamba-hambah Tuhan sebagai penerus Injil yang telah dirintis oleh misionaris, agar senantiasa memberitakan kebenaran Injil Tuhan, menanamkan injil kepada generasi penerus kita”Ajaknya.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Jayawijaya, Marthen Yogobi juga meresmikan gedung gereja Oikumene “Eroma Silimo” yang di bangun swadaya warga Kampung Minimo, tempat sejarah pendaratan pertama misionaris itu.
“dari nama oikumene berarti bukan milik salah satu denomenasi gereja tetapi merupakan milik seluruh denomenasi gereja. Sukses untuk peresmian gedung gereja oikumene ini” kata Dia.
Andreas Haluk, ketua panitia perayaan HUT PI dan Syukuran gereja Oikumene dalam laporannya menyebutkan, kegiatan itu terselengara atas dukungan berbagai pihak baik dalam bentuk dana maupun bantuan materi.
“sumbangan ternak babi sebanyak 24 ekor. (sementara) dana yang terpakai habis dalam pembangunan gereja Oikumene total Rp seratus sembilan belas juta delapan ratus duapulu tiga ribu” kata Andreas.
Khotbah Ibadah disampaikan Pdt. Matius Himan dibawa sorotan thema “ Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan umat manusia”
Pewarta: Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post