
Wamena,nokenwene.com – Tim kesehatan dari Puskesmas Asolokobal Kabupaten Jayawijaya Papua yang hendak sosialisasi tentang virus corona di Kampung Helaluwa, ditolak warga setempat. Salah satu dalil penolakannya, warga merasa sering dibohongi pemerintah untuk kepentingan tertentu.
Penolakan warga itu terjadi di Kampung Helaluwa Distrik Asolokobal, Wamena Kabupaten Jayawijaya, jumat 15 mei 2020, pagi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika itu tim kesehatan yang terdiri dari Dokter perawat dan petugas covid-19 hendak melakukan sosialisasi virus corona.
“bagaimana kita mau terima, masyarakat baru datang belum kegiatan langsung foto-foto, ambil video padahal kita tidak tahu tujuan mereka datang untuk apa, tidak ada pemberitahuan hari sebelumnya, pak kepala desa saja tidak tahu” ungkap seorang Warga di Helaluwa, minggu, 17/05/2020.
Kata dia, sebelumnya warga Helaluwa memang sempat membicarakan soal tidak adanya keterbukaan informasi tentang bantuan-bantuan yang tidak jelas baik bantuan corona maupun yang lainnya di waktu lalu.
“makanya kita curiga, ambil-ambil gambar hanya untuk ajukan ke atas supaya dana corona cair, mereka yang untung. Sebelumnya kan begitu juga banyak, masyarakat disuruh kumpul KTP untuk bikin rumah, datang foto rumah kita, kumpul kartu keluarga, tiap tahun begitu tapi habis itu tidak ada. Tipu-tipu saja, atau mungkin bantuan ada tapi mereka makan ka, itu yang masyarakat langsung marah pas foto-foto kemarin itu ”ujarnya.
Alasan penolakan lainnya disampaikan Frans Lokobal, Ketua Pemuda Helaluwa, menurutnya informasi yang beredar sehari sebelumnya tim yang akan datang sosialisasi adalah dipimpin langsung oleh Bupati Jaayawijaya bersama tim covid lainnya, akan tetapi yang muncul petugas kesehatan Puskesmas.
“informasi yang kami tahu kemarinnya itu bupati mau datang, jadi di kehadiran bupati itu masyarakat sepekat untuk minta bantuan bahan makanan dan alat kerja, karena masyarakat saat ini sedang kerja (buka lahan pertanian), tapi ternyata bukan bupati yang datang tim medis yang turun, sehingga masyarakat helaluwa tidak menanggapi karena tidak sepengetahuan kepala kampung sehingga masyarakat sepakat penolakan” Ujar Frans Lokobal.
Ronal Wamu, aparat kampung Helaluwa menuturkan, mestinya tim kesehatan sebelum turun lapangan terlebih dahulu menginformasikan rencana tersebut kepada kepala kampung agar selanjutnya merngarahkan warganya untuk kumpul, tapi itu tidak terjadi.
“mau kunjungan ke kampung itu harus informasi lebih tahu itu harus kepala desa supaya kepala desa arahkan masyarakat kumpul, seperti itu kita mau tapi kemarin dibilang bupati tau-tau tim medis yang turun, seperti itu kami masyarakat tidak mau” ungkap Ronal.
Pihak Puskesmas Asolokobal yang dihubungi melalui kepala puskesmas untuk konfirmasi penolakan tersebut tidak memberikan jawaban, SMS dan telpon tidak dijawab.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post