Dekai,nokenwene.com_ Pandemik Covid19 mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan sosial bagi masyarakat. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu masyarakat agar tetap bertahan dalam kondisi sulit. Salah satu bantuan yang kini sedang dan akan disalurkan kepada masyarakat adalah bantuan dari pemerintah pusat berupa uang senilai enam ratus ribu rupiah per bulan selama tiga bulan.
Bantuan serupa akan diterima oleh 1168 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Yahukimo. Jumlah ini sangat jauh dari jumlah keluarga pra sejahtera yang ada di Kabupaten Yahukimo. Setiap distrik di Yahukimo hanya akan mendapatkan jatah 23 KK sebagai penerima bantuan.
Menyadari hal itu, beberapa pemuda di kota Dekai Kabupaten Yahukimo mendorong sesama anak muda untuk tidak bergantung pada bantuan pemerintah. Mereka mendorong agar anak muda Papua kembali ke kebun dan menyiapkan pangannya sendiri.
Wesa Kossay, seorang pemuda di Yahukimo mengajak anak-anak muda untuk bekerja menanam tanaman pangan lokal dan kebutuhan lainnya.
“Dalam kondisi Corona, kita orang Papua harus tetap kerja buat kebun supaya ada makanan. Kalau hanya tinggal di rumah, bagaimana kita makan. Kalau tidak ada beras kita masih bisa makan ubi jalar, ” ujar Wesa Kossay saat ditemui nokenwene.com di kebun cabainya di Dekai, Selasa (28/04/2020).
Menurutnya selama ini pemerintah terlalu memanjakan masyarakat sehingga banyak masyarakat Papua yang dulunya pekerja keras sekarang malah mengharapkan bantuan.
Pemuda asal kampung Elabukama, Distrik Musatfak Kabupaten Jayawijaya itu berharap agar bantuan-bantuan sosial jangan sampai menyebabkan masyarakat bergantung pada pemerintah. Karenanya dirinya meminta agar pemerintah menyalurkan bantuan sosial terkait Covid19 ini tepat sasaran.
“Sebaiknya bantuan itu untuk masyarakat yang memang sangat kesulitan dan bantuan itu bukan untuk dihabiskan begitu saja tetapi agar bisa dikembangkan seperti untuk usaha. Karena itu jangan bagi di kota tetapi langsung disalurkan ke kampung-kampung agar tidak hanya untuk orang yang tinggal atau ada di kota,” terang Wesa.
Dirinya sendiri sudah lama bergelut dalam dunia pertanian. Sejak 2006 pindah dari Wamena ke Dekai, Wesa langsung berjuang mencari lahan untuk bertani. Ia menanam berbagai jenis tanaman seperti ubi jalar, cabai dan terong.
Kini dalam kondisi Pandemik Covid19, dirinya tidak terlalu kesulitan untuk mengikuti arahan pemerintah tentang jaga jarak sosial agar terhindar dari penyebaran virus Corona. Ia tetap bekerja di kebun seperti biasa.
Karenanya, Wesa mengajak masyarakat Yahukimo untuk mencegah Corona dengan membuka lahan kebun dan bertanam tanaman pangan.
“Anak-anak muda masih kumpul-kumpul mestinya mereka bergabung dengan orang-orang tua supaya bekerja dan terhindar dari Corona. Kalau kita tidak kerja kita kumpul-kumpul, maka kita bisa terinfeksi Corona juga atau kita tidak kerja hanya duduk-duduk di rumah bisa buat kita sakit.” ajak Wesa.
Wesa melihat bahwa perubahan besar telah terjadi dalam masyarakat Papua karena banyaknya bantuan yang membuat masyarakat bergantung. Ia pun sudah mulai mengajak anak-anak muda lainnya untuk berkebun. Baginya pandemik Covid19 ini harus mendorong masyarakat Papua untuk kembali mengolah lahan yang mampu menghidupkan masyarakat itu sendiri bahkan bisa untuk dijual.
“Mari kita mulai. Jangan harapkan bantuan, tetapi kembalilah berkebun”, pesannya.
Jurnalis Warga Sagu Yahukimo
Discussion about this post