
Wamena, nokenwene.com – Polemik adanya kerumunan warga saat pembagian Bantuan sembako pada beberapa tempat di Wamena, ditanggapi Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua. Menurutnya bantuan sembako untuk covid-19 terpaksa diserahkan langsung kepada warga di kantor distrik masing-masing agar tidak terjadi kehilangan ditangan oknum kepala kampung yang pada akhirnya tidak sampai ke tangan masyarakat.
”minta maaf atas masyarakat yang berkumpulan di masing-masing Distrik, karena kalo kita tidak suruh masyarakat kumpul, takutnya beras yang kita bantu ini bisa jadi kehilangan dan lain-lain oleh kepala kampung yang sering kita temui kasus seperti ini” ungkap Bupati Jayawijaya, Jhon Ricard Banua, Wamena, 24/04/2020.
Tapi pada kesempatan kerumunan itu, kata Bupati sekaligus sebagai momen untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan virus corona kepada masyarakat yang berkumpul.
“karena kemarin-kemarin memang belum memberikan pemahaman kepada masyarakat yang baik tentang covid-19 ini, apalagi di distrik-distrik” kata Banua.
Lanjut Bupati, beras yang disalurkan untuk penanganan dampak corona tersebut merupakan murni bantuan Pemda Jayawijaya dalam hal ini bukan dari dana Desa atau beras Rastra informasi yang berkembang di masyarakat.
“ini berasal dari APBD yang kita alokasikan untuk membantu masyarakat dalam rangka pembatasan waktu untuk aktifitas warga” katanya.
Sebelumnya beberapa pihak di Wamena menyatakan pemerintah tidak efektif dalam menyalurkan bantuan karena menimbulkan kerumunan orang ditengah pembatasan social dan melewati larangan waktu beraktifitas.
“kami terimakasih untuk bantuannya tapi cara bagi ini bahaya sekali semua orang kerumun, tidak pake masker, kumpul satu tempat banyak-banyak orang, tidak ada jarak sama sekali, ini bahaya, corona suda ada di wamena lagi” Ujar Herli, warga Wamena.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken/Osi
Discussion about this post