Wamena, nokenwene.com – sebagai upayah mencegah penyebaran virus corona yang sedang mewabah, warga distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya sepakat amankan wilayahnya dengan cara lockdwn atau penutupan akses keluar masuk wilayah itu. Pembatasan berlaku mulai senin, 20 April 2020 dan akan di evaluasi setelah 14 hari kedepan.
“iya ini kesepakatan kita bersama di Distrik Walesi , jadi mulai hari ini palang, nanti ada pos penjagaan di jalan situ, yang jaga pemuda kita sendiri. Empat belas hari” Ungkap Bonny Lanny, tokoh Pemuda di Distrik Walesi, senin 20/04/2020.
Dengan adanya pembatasan ini, kata Bonny, warga yang KTP nya selain Distrik Walesi dilarang keras untuk memasuki wilayah itu, demikian juga yang dari dalam dilarang untuk keluar selama lockdown itu masih berlaku.
“pokoknya keluar dan masuk itu kami tutup. Untuk kebutuhan masyarakat kami sepakat untuk makanan lokal yang ada di kampung selama penutupan. Sambil tunggu bantuan pemda yang katanya mau bagi itu” Ujar Bonny Lanny, yang juga anggota tim relawan covid-19 Wilayah Lapago.
Angka kasus positif covid-19 di Kabupaten Jayawijaya per 19 april 2020 sebanyak 3 orang ditambah satu pasien dari Kabupaten Tolikara yang diduga positive dan dirujuk ke RSUD Wamena, namun masih membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan.
PLH kepala Distrik Walesi, Danyel Yelipele, mengatakan penerapan lockdown tersebut merupakan kesepakatan bersama semua pihak di wilayah distrik Walesi untuk mencegah penyebaran corona.
“pada hari kamis tanggal 16 kemarin kami pemerintah distrik dan 7 kepala kampung dan semua elemen lainnya, tokoh masyarakat, adat semuanya sepakat bahwa dengan keadaan angka corona yang terjadi di kota kami ini Jayawijaya, maka sepakat mulai tanggal 20 hari ini lockdown total” Ujar Danyel Yelipele.
Dikatakan, selama masa lockdown, pihaknya telah sepakat bahwa kebutuhan sembako masyarakat sementara waktu akan memanfatkan makanan lokal di kampung masing-masing.
“ya kita makan ubi dan daun dan makanan yang ada di kampung, dan selama dua minggu lockdown masyarakat sepakat untuk bikin kebun, tidak jalan-jalan ke kota lagi tanpa tujuan, bawa jualan ke pasar juga sementara kita larang” kata Danyel yang juga sekretaris Distrik Walesi.
Aksi pembatasan itu, dilakukan pada tiga titik penghubung Distrik Walesi dan Kota Wamena yaitu, di pertigaan Jl. Wamena Kurima dan Jl. Jagara, serta dua akses lainnya yang menghubungkan Distrik Walesi dengan ke kota Wamena.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena