Wamena, nokenwene.com – Masyarakat Distrik Tailarek dilaporkan mengungsi ke hutan akibat adanya pasukan yang diduga TNI melintasi hutan di Distrik Tailarek dan mengeluarkan tembakan, pada jumat, 11 oktober 2019, malam sekitar pukul 19:00 WIT . Pengungsian terjadi ketika warga mendengar bunyi tembakan sebanyak 3 kali. Hingga berita ini dimuat Warga dikabarkan belum mau kembali ke rumahnya karena takut.
“batalyon (tentara) yang keluar di hutan distrik tailarek, mereka (tentara) tujuan apa kesana, mereka menembakan tiga kali di hutan jadi kami lari” Ungkap Lamas Hilapok, Kepala Kampung Bokiem Distrik Tailarek, kepada Noken Wene di Wamena, sabtu 12/10/19.
Dikatakan, jika aparat memiliki tujuan tertentu di Distrik Tailarek, mestinya melintasi jalan raya, tapi malah ikut jalur hutan sambil mengeluarkan tembakan yang membuat warga ketakutan dan memilih mengungsi
“kenapa lewat jalan hutan, ada jalan raya yang bisa lewat . masyarakat saya takut lari semua tinggal di luar, tidak mau ke rumah” Ujarnya.
Erinus Mosib, seorang toko intelektual Distrik Tailarek mengatakan, pada jumat 11 Oktober malam sekitar pukul 19:00 WIT seorang warga setempat hendak memburu kus-kus di hutan, tiba-tiba ada tembakan sebanyak 3 kali, warga tersebut lalu balik kerumah dan memberitahukan ke warga lainnya dan pengungsian terjadi.
“dari 3 kali tempabakan itu puji Tuhan tidak ada korban jiwa. Masyarakat mulai hari jumat malam itu mereka keluar (mengungsi), ada lansia, balita, bayi , ada ibu-ibu sampai hari sabtu ini tidak berhasil kumpulkan mereka untuk kembali ke rumah” Ujar Erinus Mosib.
Dikatakan, awalnya penembakan itu pihaknya mengira dari kelompok TPN/OPM akan tetapi setelah diikuti, ternyata anggota berseragam TNI sebanyak 2 pasukan yang melintasi hutan lalu mengeluarkan tembakan.
“anehnya mereka (tentara) tidak lewat jalan raya tapi lewat huta. ” ujarnya.
Erinus memastikan pasukan tersebut adalah TNI, karena suda memiliki beberapa bukti berupa foto, beberapa peluruh yang di jatuhkan juga diamakan pihaknya.
“kami suda punya bukti kuat itu TNI, ada peluru yang jatu juga kami simpan, kami tidak akan kembalikan sebelum ada kejelasan tujuan pengiriman pasukan itu” katanya.
Erinus Mosib menilai pengarahan pasukan yang terjadi merupakan tindakan teror dan menakut-nakuti warga Tailarek sehingga Ia meminta pihak Institusi TNI yang ada di Jayawijaya untuk segerah memberikan klarifikasi perihal pengarahan pasukan di tengah hutan dan pada malam hari di Tailarek itu.
“kami ingin bertanya, ini atas perintah siapa, tujuannya apa, perginya juga tidak lewat jalan raya tapi jalan hutan, ada apa, apakah ada kecurigaan terhadap masyarakat Distrik Tailarek, coba buktikan, kenapa seperti itu?. ini adalah terror, menakut-nakuti masyarakat sipil”Ujar Erinus Mosib, yang juga Dosen di salah satu kampus Swasta di Wamena itu.
Menurutnya, pihak TNI harus memberikan informasi yang jelas karena hingga kini masyarakat Tailarek ketakutan dan masih memilih tinggal di pengungsian hutan belantara, akibat penembakan di malam hari tersebut.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post