Wamena, nokenwene.com – Kepala Puskesmas Pelebaga, Texas Huby memastikan kabar kematian 21 orang di beberapa Kampung di Distrik Pelebaga Kabupaten Jayawijaya bukan akibat wabah maupun kejadian luar biasa (KLB), karena tidak ada indikasi medis tentang kematian tersebut.
“kematian memang betul, tapi itu kematian bukan indikasi medis, artinya dia sakit baru meninggal bawa ke puskesmas lalu meninggal atau dia sakit lama lalu meninggal begitu bukan tapi itu dia meninggal tiba-tiba begitu”Ungkap Texas Hubby di Wamena, jumat 06/09/19
Texas pun membenarkan anggapan warga atas kepercayaan bahwa meninggal akibat guna-guna atau santet warga setempat.
“Jadi orang Wamena bileng ada istila imagare (kepercayaan akibat santet) itu dia macam fui-fui ka seperti begitu” ujarnya.
Selain itu Lanjut Texas, kematian 21 orang di Distrik Pelebaga yang dilaporkan kepala kampung, bukan merupakan kejadian dalam waktu yang bersamaan atau rentan waktu yang sama, akan tetapi merupakan akumulasi dari tahun 2014 sampai 2019 yang meninggalnya secara tiba-tiba
“jadi kematian itu bukan dalam satu bulan terakhir ini tapi itu data dari sekitar tahun duaribu empat belas lima belas kesini. Jadi itu bukan akhir-akhir ini meninggal sebanyak itu bukan. Tidak ada indikasi medis” Ujarnya.
Penegasan yang sama juga diungkapkan Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Sem Beay, menurutnya tidak ada indikasi medis yang menjadi penyebab kematian tak wajar warga di Wilayah distrik Pelebaga.
“imagare itu salah satu kebiasaan masyarakat lembah ini (Wamena) dimana kalao ada hal-hal yang mencurigakan untuk orang itu mati tiba berarti itu secara mistik hal yang mereka suda percayaka bahwa bisa buat orang lewat makanan dan minuman bisa mematikan. Tetapi indikasihnya untuk menuju ke medis dan pengawasan kepada masyarakat tentang 10 penyakit barangkali kami tahu bahwa tidak ada” Ungkap Beay.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan media ini, Kepala Kampung Hitelowa, Distrik Pelebaga, Yermias Wuka kepada melaporkan adanya kematian tak wajar yang terjadi di sejumalh Kampung di Wilayah itu dalam beberapa waktu belakangan ini, yaitu dari Kampung Hitelowa, Kampung Wililomo, Kampung Inanekelok serta Kampung Aleak Distrik Pelebaga Kabupaten Jayawijaya
“sampai dengan tahun 2019 ini 20 orang tambah anak kecil satu 21 orang. yang lainnya orang besar. Ada yang meninggal habis kerja mau istirahat meninggal, ada yang pas mau makan baru muntah-muntah baru meninggal. Sakit tidak ada tiba-tiba ini pak” Ungkap Yeremias Wuka kepada Noken Wene di Wamena, selasa 03/09/19.
Ia mengakui kematian itu terhitung sejak tahun 2014 lalu hingga 2019, akan tetapi Yeremias menilai hampir semua kematian warganya tidak wajar tanpa ada penderitaa penyakit sebagaimana biasanya.
“memang sejak tahun 2014 suda lama tapi ini mati tiba-tiba terus, tidak ada sakit. Biasa orang meninggal sakit dulu to” ujarnya.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post