Wamena, nokenwene.com – Tim Relawan Pengungsi Nduga berencana akan kembali membangun sekolah darurat yang kini kondisinya suda mulai rusak. Pembangunan kembali itu berdasarkan permintaan anak-anak pengungsi yang selama ini bersekolah di tenda sekolah darurat. Selain itu para pengusngs juga i tidak ingin kembali ke Nduga karena merasa tidak nyaman.
Wene Tabuni, salah seorang anggota tim relawan kepada Noken Wene mengatakan, meskipun pemerintah mendesak agar proses belajar mengajar dikembalikan ke Kabupaten Nduga namun para siswa tidak menginginkan hal itu
“pemerintah larang sekolah di sini (di sekolah darurat) tapi anak-anak sekolah yang tidak mau di pindah (sekolah) ke keneyam (kabupaten Nduga) seperti yang diinginkan pemerintah. Orang tua juga tidak mau pandah karena merasa tidak nyaman dengan masih adanya aparat TNI/Polri di Nduga” Ujar Wene Tabuni di Wamena, Senin, 05/08/19.
Selain itu, sebagian dari anak-anak tersebut suda kehilangan orang tua dan keluarganya, sehingga jika kembali mereka akan kesulitan.
“karena pertama anak-anak sekolah yang masuk di sini kebanyakan anak-anak yang orang tua ayah atau ibu mereka meningal, jadi nanti akan kesulitan” ujarnya.
Dikatakan, jika proses belajar mengajar dipusatkan di sekolah yang ada di Keneyam Ibukota Kabupaten Nduga sebagaimana permintaan pemerintah, tetap akan kesulitan karena anak-anak tersebut bukan asal Keneyam tatapi dari beberapa distrik yang jaraknya cukup jauh.
“di keneyam mereka tidak punya keluarga, jadi tetap akan sulit” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Wene Tabuni, pihaknya bersama tim hendak menyiapkan bahan bangunan untuk membangun kembali sekolah darurat yang kondisnya suda rusak tersebut.
Pewarta; Merlince Kogoya/ Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post