
Puluhan pengungsi asal Nduga menderita ISPA dan diare. Hal ini diketahui setelah para pengungsi diperiksa oleh Persekutuan Anggota Muda GKI Port Numbai bersama tim relawan kemanusiaan untuk pengungsi Nduga di Wamena Sabtu (20/04/20119).
Ence Geong Koordinator Tim Relawan Kemanusiaan Untuk Pengungsi Nduga mengungkapkan bahwa tim kesehatan dari PAM GKI Port Numbai sudah melakukan pelayanan selama dua hari. Sebelumnya tim yang sama juga melayani para pengungsi asal Nduga di Wamena.
“Pelayanan kesehatan hari ini kami lakukan di Welesi dan di sekitar Rumah Bupati Nduga di Jl. Irian Wamena”, jelas Ence.
Sehari sebelumnya, Tim Kesehatan ini melakukan pelayanan kesehatan untuk pengungsi di beberapa titik tempat tinggal pengungsi di Wamena.
Dr. Ronny Oagai yang tergabung bersama Tim menjelaskan bahwa umumnya para pengungsi menderita ISPA dan Diare. Namun tidak sedikit juga yang menderita sakit punggung dan luka-luka.
Meski masyarakat dari belasan distrik di Nduga telah mengungsi lebih dari empat Bulan, belum ada penanganan kesehatan yang secara serius dilakukan oleh pemerintah.
Ence menjelaskan bahwa belum ada posko kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah untuk menangani pengungsi. Baik dinas kesehatan Kabupaten Nduga, dinas kesehatan Provinsi Papua maupun kementerian belum serius menangani pengungsi dalam aspek kesehatan.
“Sudah banyak pengungsi yang meninggal dunia di Wamena tanpa tersentuh layanan kesehatan. Dinas Kesehatan Nduga hanya membawa obat ke posko Relawan Kemanusiaan Untuk Pengungsi Nduga, namun tidak ada tenaga yang disiapkan untuk melayani pengungsi” jelas Ence.