Rabu, Februari 1, 2023
NokenWene
No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Opini

“Glue Sniffing”: Persoalan Urban, Pecandu pada Anak

in Opini, Pendidikan dan Kesehatan
Reading Time: 3 mins read
0
Ada ratusan anak yang hidup terlantar di jalanan kota Wamena. Mereka hidup di jalanan dengan menjadi tukang parkir atau angkat barang. Mereka menghirup lem dan umumnya tidak sekolah.

Anak-anak sedang menghirup lem di Wamena

Share on WAShare on FB
Anak-anak sedang menghirup lem di Wamena

 

Oleh: dr. Indrajaya Manuaba*

Toluene (methylbenzene, toluol, phenylmethane) adalah aromatic hydrocarbon (C7-H8) yang umum digunakan sebagai bahan kimia pelarut industri dalam pembuatan cat, perekat/lem, pengolahan karet, farmasi, dan bahan sintetis lain. Toluene berbentuk cairan tidak berwarna, beraroma harum yang mudah menguap.

RelatedPosts

DLH Masih Tunggu DPA Untuk Pengadaan APD Bagi Petugas Kebersihan

Gemakan Pendidikan PAUD Agar Semakin Berkembang

Iwan Asso: Petugas Kebersihan Kota Wamena Perlu Dilengkapi APD

Semua perekat/lem (glue) yang beredar di pasaran mengandung toluene.

Dalam satu dekade belakangan ini, di sejumlah kota di Papua, seperti: Timika, Wamena, dan Jayapura, semakin nyata di ruang-ruang publik, di pasar, di emper-emper kawasan pertokoan/kios, perilaku kecanduan menghisap lem yang melibatkan anak-anak usia sekolah. Menyedihkan, amat sangat.

Mereka bergerombol, dalam kelompok sesama pecandu, umumnya belasan anak, umumnya pagi sampai siang hari, di depan emper-emper kios/toko, berwajah lusuh, pucat, namun “ceria”. Dengan mengumpulkan “pendapatan” dari perilaku vandal (trafficking), mereka membagi lem kaleng yang dibelinya, dalam “menu harian” berupa cairan kental lem yang disuguhkan dalam botol plastik air mineral kosong, dengan jatah merata di antara masing-masing anggota. Jatah tersebut umumnya akan habis menguap oleh hirupan penggunanya pada sore hari.

Entah bagaimana mereka, generasi muda urban ini bisa “tidak masuk sekolah”..?! Dan menjadi kawanan berisiko sosial seperti ini..? Padahal, sepatutnya mereka adalah bahagian dari generasi emas, yang mudah menerima pengetahuan, dan siap menemukan karakter dan jati-diri untuk menyongsong masa depan diri dan bangsanya.

Kemana orang dewasa yang seharusnya melindungi, menjaga, dan menuntun mereka?

Terhadap tubuh, toluene bersifat “lipophilic” (mudah menuju jaringan lemak). Setelah dihirup, zat hidrokarbon ini segera beredar di dalam sirkulasi darah. Dan efek seketika yang bisa dirasakan (dinikmati, oleh mereka yang telah menjadi pecandu) adalah peristiwa kimia di dalam jaringan otak. Toluene, seperti halnya kokain, kanabis, dan nikotin, menimbulkan efek adiksi (ketagihan/kecanduan), sebagai akibat terganggunya kesetimbangan biokimia di antara jutaan sel-sel saraf jaringan otak yang mengendalikan “instinct” seseorang; pecandu tidak lagi mampu mengendalikan “keinginan” dengan kesadarannya. Pengguna terperangkap di dalam “dunia palsu” berupa “euphoria” (rasa gembira), dan halusinasi.

Dampak serius lain yang akan dialami pecandu toluene adalah:
– disorientasi (bingung)
– depresi
– gangguan memori (daya ingat) dan menurunnya kecerdasan
– gangguan pendengaran dan penglihatan
– kelemahan otot dan menurunnya ketangkasan pergerakan tubuh
– kerusakan organ vital lain, yang bersifat fatal seperti: gangguan irama jantung, kerusakan jaringan paru, kerusakan jaringan hati, kerusakan ginjal.

Perlindungan sosial bahagian integral pembangunan.

 

Catatan: 

1. Tulisan ini diambil dari Facebook dr. Indrajaya Manuaba dan dipublikasikan di nokenwene.com atas izinan dr. Indrajaya Manuaba.

2. Menurut Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya pada 2016 ada lebih dari 600 anak yang hidup di jalanan kota Wamena.

 

 

Tags: AibonAnak jalananWamena
SendShareTweet
Previous Post

Sampah Berserakan di Kota Dekai

Next Post

Bulan Bahasa SMPN 2 Wamena Gelar Berbgai Lomba

BeritaTerkait

 “Anak Jalanan” di Kompleks Polres Jayawijaya Disoroti

 “Anak Jalanan” di Kompleks Polres Jayawijaya Disoroti

by Redaksi Nokenwene
10 Agustus 2022
0

Wamena, nokenwene.com -- Anak jalanan yang beraktivitas di sekitar kompleks polres Jayawijaya menjadi sorotan masyarakat Wamena. Pasalnya pada beberapa Ruko...

Kadinsos Jayawijaya: Anak Terlantar di Wamena Didominasi Dari Kabupaten Pemekaran

Kadinsos Jayawijaya: Anak Terlantar di Wamena Didominasi Dari Kabupaten Pemekaran

by Redaksi Nokenwene
7 November 2021
0

Wamena, nokenwene.com - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jayawijaya Nikolaus Itlay mengatakan, penyebaran anak-anak yang selama ini hidup di jalanan khususnya...

Peduli Anak Jalanan, Pemuda ini Bantu Sembako

Peduli Anak Jalanan, Pemuda ini Bantu Sembako

by Redaksi Nokenwene
22 September 2021
0

Wamena, nokenwene.com - Nius Asso adalah salah seorang Pemuda Jayawijaya yang berjiwa besar, menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Kali ini, Nius...

Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Corona, Warga Bikin Kebun Ubi Jalar

Waspada Kelangkaan Pangan Akibat Corona, Warga Bikin Kebun Ubi Jalar

by Redaksi Nokenwene
3 Juni 2020
0

Wamena, nokenwene.com- Warga Kampung Obia dan Kumima Distrik Kurulu, Wamena membuka lahan baru kebun ubi jalar seluas 10 ha. Langkah...

Momen Wisata Bulan Mei yang Paling Menjanjikan di Wamena

by Redaksi Nokenwene
9 Mei 2020
0

Oleh Soleman Itlay Owasi-owasika atau Laga-lagaka adalah nama asli Rumput Mei dalam bahasa Hugula.  Secara etimologis Owasi-owasika berasal dari kata;...

IKAPTK Bantu APD Kepada Sejumlah Pihak di Wamena

by Redaksi Nokenwene
30 April 2020
0

  Wamena, nokenwene.com – Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi  Kepamongprajaan (IKAPTK) se Pegunungan Tengah Papua menyalurkan bantuan alat pelindung diri...

Next Post

Bulan Bahasa SMPN 2 Wamena Gelar Berbgai Lomba

Difasilitasi Pemda dan PGGY, Suku Kimyal dan Ngalik Berdamai

Difasilitasi Pemda dan PGGY, Suku Kimyal dan Ngalik Berdamai

Bupati Abock Tetapkan Hari Damai di Yahukimo

Bupati Abock Tetapkan Hari Damai di Yahukimo

Suku Momuna: Kami Ingin Lihat Pembangunan

SMP Advent Sogokmo Dinilai Siap Mengikuti UNBK 2019

SMP Advent Sogokmo Dinilai Siap Mengikuti UNBK 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra

© 2022 Nokenwene

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist