Pasca aksi demo yang dilakukan para pegawai di RSUD Dekai pada Jumat (20/07/2018) lalu, hari ini genap Empat hari RSUD Dekai ditutup. Meski tidak ada lagi kayu palang dan spanduk besar di depan UGD, aktivitas di RSUD Dekai tetap sepi. Pelayanan di RSUD Dekai hanya dilakukan terhadap pasien yang sudah masuk sebelum Jumat atau pasien baru dengan kondisi darurat.
Para pegawai RSUD Dekai melakukan aksi mogok kerja karena uang lembur dan uang makan untuk triwulan kedua belum diterima para pegawai.
Informasi yang dihimpun nokenwene.com dari para pegawai yang ditemui di sekitar RSUD Dekai mengungkapkan bahwa uang lembur dan uang makan biasanya diambil dari dana operasional. Akan tetapi, tahun ini dana operasional yang diterima RSUD Dekai hanya Satu Miliar Dua Ratus Juta. Anggaran ini dipergunakan untuk kebersihan, pemeliharaan barang dan uang makan dan lembur pegawai. Angka ini sama dengan beberapa dinas lainnya yang jumlah pegawai dan waktu kerjanya tidak sesibuk Rumah Sakit.
Menurut beberapa pegawai yang tidak ingin namanya disebutkan, biasanya setiap bulan setiap pegawai mendapatkan uang sebesar Rp 450.000 sedangkan uang lembur sangat bergantung pada banyaknya waktu lembur. Uang lembur dan uang makan ini diterima pegawai tiga bulan sekali.
Akibat belum ada tanggapan atas aksi demo dan mogok itulah maka hingga saat ini aktivitas di RSUD Dekai masih sepi. Beberapa ruang ditutup. Pada salah satu bangsal, Sampah berserakan di lantai.
Hingga pukul 16.00 pada Selasa (24/07/2018), tinggal Lima Pasien yang sedang dirawat di RSUD Dekai. Dua pasien di Bangsal Anak, Dua Pasien di Ruangan Bersalin dan Satu Pasien di Ruangan HCU.
Pantauan nokenwene.com pada Selasa (24/07/2018), hampir tidak kelihatan pegawai RSUD yang berada di sekitar kompleks rumah sakit kecuali beberapa petugas yang ada di Bangsal Anak, Ruangan Bersalin, Apotek dan HCU. Sementara itu, beberapa masyarakat terlihat berada di kompleks Rumah Sakit, ada yang sedang menjaga keluarga yang sudah dirawat sejak sebelum aksi Pemalangan rumah sakit. Ada juga beberapa orang yang datang untuk berobat.
Dendi, seorang pemuda yang ditemui nokenwene.com mengungkapkan bahwa dirinya datang untuk mencari bantuan bagi adik dari bapaknya yang sedang sakit di rumah agar bisa dibawa ke RSUD.
“Saya datang cek di RSUD, tapi tadi ada orang yang jelaskan kalau RSUD sedang ditutup jadi saya diminta untuk bawa Bapak Ade ke Puskesmas”, ungkap Dendi.
Hingga hari keempat mogok kerja para pegawai di RSUD Dekai, belum ada tanggapan dari pemerintah kabupaten Yahukimo sendiri. Sementara itu informasi yang beredar di antara pegawai bahwa baik Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah Yahukimo sedang tidak ada di Yahukimo.
Sebelumnya pada hari Jumat (20/07/2018) para pegawai sempat ingin bertemu Bupati di rumah kediamannya namun Bupati keluar menggunakan mobil meninggalkan para pegawai yang telah menunggu di halaman rumahnya. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit tidak ada di Dekai sejak sebelum aksi mogok dilakukan para pegawai.