Pemerintah Yahukimo diminta untuk segera mengambil langkah terkait masalah kelangkaan dan mahalnya harga BBM di Dekai. Hal ini diungkapkan Nopius Yalak, Ketua Tim Peduli Pembangunan Masyarakat Yahukimo (PPMY) Minggu (20/05/2018)
Menurut Yalak, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindagkop harus segera menangani situasi ini karena baik masyarakat maupun pegawai di Dekai sedang kesulitan dengan bahan bakar dan bisa berdampak pada pekerjaan.
“Saya sampaikan agar dinas Perindagkop siègera turun tangan. Masyarakat di Dekai setiap bulannya biasanya hanya sekali mengisi BBM karena langkah. Karena itu saya menduga ada penimbunan oleh pihak ketiga,”ungkap Yalak yang juga Kepala Suku Kimyal.
“Jadi Dinas terkait harus jelaskan dan turun ke lapangan Juga, jangan diam terus. Kalau memang ada penimbunan, maka bisa segera diusut karena itu adalah hak masyarakat yang ada di sini” Tambah Yalak.
Kelangkaan BBM ini sudah menjadi keluhan masyarakat umum di Dekai. Terakhir, BBM yang masuk sebanyak 40 Ton habis salami 4 hari pada Sabtu pena kemarin. Diperkirakan BBM baru masuk lagi setilha 12 hari terhitung sejak Sabtu.
Sejak Sabtu itu, Bensin hanya ditemukan di penjual eceran di Dekai dengan harga Rp 30.000/liter ke atas. Sejak adanya himbauan dari pihak kepolisian beberapa waktu lalu, Bensin eceran pun turun menjadi Rp 20.000/liter. Padahal biasanya harga Bensin eceran Rp 15.000/liter.
Hal ini menghambat mobilitas masyarakat termasuk para pegawai.
Jupiter Lokon, seorang pendamping Distrik mengungkapkan bahwa akibat ketiadaan BBM, dirinya kesulitan untuk mengurus berkas-berkas untuk pencairan dana Desa.
“Sudah satu minggu ini saya tidak bisa bergerak untuk mengurus administrasi untuk pencairan dana desa. Padahal waktu pencairan dana desa sudah hampir dekat.” ungkap Lokon.
“Saya berharap dinas yang bersangkutan untuk jeli melihat situasi ini karena aktivitas saya tidak berjalan karena bensin tak ada.”
Pewarta: Ruland Kabak/JW Yahukimo
Discussion about this post