
WAMENA, nokenwene.com – Aneka sofenir khas Papua berbahan dasar noken dengan berbagai jenis dan ukuran, berupa baju, rok, gelang, dan tas berbagai ukuran hingga sepatu semuanya berbahan dasar noken rajutan tangan mama Papua ikut meramaikan pekan kreatif RRI Wamena dan Polres Jayawijaya.
Adalah GNPK (Generasi Non Pandang Kasta) sebuah komunitas pengerajut Noken di kota Wamena yang ikut mengelar hasil rajutannya di stand Papua pada pekan kreatif RRI Wamena.
“disini kita jual ada noken, ada sepatu, anting, gelang ada baju-baju, rompi, ada noken asli berkulit kayu, ada dari anggrek semua bahan dasar yang dibuat noken” kata Mama Nita Dimi, salah satu pengurus GNPK ketika ditemuai di stand Papua, Pekan Kreatif RRI Wamena, selasa, 08/05/18
Biasanya kata Nita Dimi, sofenir aneka jenis noken tersebut dirajut para pengrajinnya dibawa komunitas GNPK, dilakukan ditempatnya masing-masing dan dijual dipasar Papua atau pasar potikelek Wamena, dengan harga paling tinggi 5 juta rupiah dan paling renda 50 ribuh rupiah
“kalo harga yang paling tertinggi di sini noken anggrek itu sampe lima juta, yang paling renda ada anting, dan noken hape itu lima pulu ribuh, ini tergantung bahan dan tingkat kesulitan. penjualannya kami biasa di dipasar Papua, jadi ini masing-masing punya kumpulkan baru kita gelar di stand ini” ujarnya
Terkait pekan kreatif yang digelar RRI Wamena dan Polres Jayawijaya ini, pihaknya atas nama anggota komunitas GNPK berterimakasih karena bisa promosihkan hasil rajutannya di stand Papua
“kami sangat berterimakasih kepada yang menyelenggarakan kegiatan ini karena kami bisa ada disini berjualan dan jadi bagian dari kegiatan ini. Dukungan belum perna ada, tapi kalo pameran kita biasa ikut terlibat dari mana saja, dari parawisata dan lainnya sering kita ikut” Ungkap Mama Nita Dimi
Kesan berbeda datang dari stand siswa SMA PGRI Wamena yang ikut berpartisipasih memamerkan karya seni ukir, karena merupakan yang pertama kalinya mereka promosihkan hasil karya

“kami sangat bersyukur karena kami baru dapat kesempatan untuk ikut pekan krasi di RRI ini, karena selama saya masih di SMA PGRI tidak perna dapat kesempatan untuk pamerkan kami punya hasil karya dari sekolah” ungkap Heron Yando, penjaga stand seni ukir SMA PGRI Wamena
Yando pun bepesan jika kelak ada kegiatan serupa, hendaknya mengundang juga SMA PGRI Wamena, karena banyak hasil kreasi anak-anak muda Papua di sekolah tersebut yang belum perna dipublikasihkan
“karena itu pesan dari kami kalo ada kegiatan seperti ini lagi mohon undang kami lagi. Terahir terimakasih saya untuk RRI Wamena” kata Heron Yando.
Berbagai jenis ukiran karya anak-anak SMA PGRI ditampilkan di stand tersebut antara lain, berupa honai, patung, ikan, ukiran pekarangan ruma, taman serta berbagai karya seni ukir unik lainnya
Pekan kreatif bertajuk Satu Indonesia Merah Putih di Lembah Baliem kerja sama RRI Wamena dan Polres Jayawijaya itu, juga menampilkan pagelaran seni budaya Nusantara dari sumatera hingga Papua, stand kuliner Nusantara, dan sebelumnya ada lomba puisi, mendongeng, lombah menggambar dan fashion show putra-putri Papua
Pewarta: Nubulukmo / JW Noken Wamena
Discussion about this post