Wamena, nokenewene.com – Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT- PI) yang ke 70, akan dirayakan pada 20 April 2024 mendatang. Tersisa kurang dari satu Minggu untuk peringatan itu dilakukan.
Namun perlu kita ketahui bersama bahwa terdapat dua kepanitiaan HUT PI di Jayawijaya, keduanya memiliki klaim lokasi pendaratan pertama Injil yang berbeda, yakni Minimo dan Lekenoakma.
Masyarakat pada dua lokasi ini sudah jauh – jauh hari mempersiapkan segalah sesuatunya untuk perayaan syukur HUT PI ke 70 tahun ini.
Masyarakat di Minimo misalnya, sudah melakukan aksi sumbangan sukarela hingga pembuatan panggung dan dekorasi untuk perayaan HUT, demikian juga di Lekenoakma dengan berbagai persiapannya untuk perayaan.
Di Mana Minimo dan Di Mana Lekenoakma?
Kedua tempat ini cukup berdekatan tapi dibatasi oleh sungai Baliem, atau hanya berseberangan dengan sungai Baliem. Secara administrasi, Minimo ada di Kampung Minimo Distrik Maima. Sedangkan Lekenoakma terletak di Kampung Sinata Distrik Asolokobal.
Ketika itu tanggal 20 April 1954, Misionaris mendarat di sungai Baliem lalu melakukan kontak pertama dengan beberapa warga di Minimo, oleh karenanya selama bertahun-tahun masyarakat di Minimo merayakan 20 April sebagai hari HUT PI setiap tahunnya.
Belakangan pihak dari GKII Hitigima mengakui Lekenoakma juga sebagai tempat sejarah pertama, mereka mulai mendirikan bangunan dan melakukan ibadah di Lekenoakma, (dibutuhkan pembahasan khusus perihal sejarah dan tempat ini). Kita kembali ke fokus: HUT PI 2024.
Kepanitiaan di Minimo, dibentuk oleh 5 denomenasi Gereja yang ada di Kampung Minimo yakni, Gereja Katolik, GPdI, GBI, GKII dan Gereja Advent Masehi yang semuanya ada di Kampung Minimo dan sekitarnya.
Setiap tahun 5 denomenasi ini yang selenggarakan HUT PI. Bahkan mereka sudah mendirikan Gereja Oikumene di Kampung Minimo, tempat kontak pertama antara Misionaris dan Masyarakat. Gereja Oukemne itu namanya “Eroma Silimo”. Ketua panitia HUT PI 2024 di kampung Minimo adalah Frans Lokobal.
Sementara ketua Panitia di Lekenoakma adalah Bapak Atheniusn Murib yang adalah Dandim 1702 Jayawija.
Kepanitiaan di Lekenoakma di motori oleh GKII Klasis Hitigima. Belakangan dikabarkan dari GKIP juga bergabung. Dua kepanitiaan pada dua lokasi yang berbedah ini hendak mempersiapkan kegiatan yang sama dan untuk dirayakan di tanggal yang sama yakni HUT PI 20 April 2024.
Kembali ke pertanyaan utama, Pemerintah mau hadiri yang mana: Lekenoakma atau Minimo?
Masyarakat pada dua tempat ini tentu saja punya harapan yang sama agar pemerintah hadir di tengah mereka, baik itu pemerintah Provinsi Papua Pegunungan maupun Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Warga di Minimo punya keyakinan kuat bahwa Pemprov akan hadir di Minimo karena pada tanggal 04 Februari lalu Pj. Gubernur Velix V. Wanggai Berkunjung ke Minimo, lalu keesokan harinya 5 February Gubernur bertolak ke Mansinam Manokwari dan mengajak Warga Mansinam hadiri perayaan HUT PI 20 April di Jayawijaya.
Akan tetapi mereka yang di Lekenoakma juga punya keyakinan yang sama, agar pemerintah hadir di sana, karena pada tanggal 15 Februari 2024, Pj. Gubernur Velix V. Wanggai juga datang ke Lekenoakma.
Pemprov Papua Pegunungan dan Pemda Jayawijaya bedah dukungan HUT PI 2024.
Informasi yang kami telusuri dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Pj. Gubernur Papua Pegunungan atau Pemprov Papua Pegunungan akan hadir di Lekenoakma, yang kepanitiaannya di ketuai oleh Dandim 1702 Jayawijaya. Dukungan berupa financial dan lainnya akan di arahkan ke Lekenoakma.
Sementara itu informasi dari Panitia di kampung Minimo yang diketuai oleh Frans Lokobal menyebutkan, mereka sudah melakukan pertemuan dengan Pj. Bupati Jayawijaya dan beliau akan bantu financial di Kampung Minimo.
Selain dukungan dari Pemda Jayawijaya, Persekutuan Gereja -Gereja Jayawijaya juga sudah menunjukkan dukungannya di kampung Minimo. PGGJ bahkan sudah turun cek kesiapan panitia HUT PI di Kampung Minimo.
Penutup.
Dukungan financial boleh saja diarahkan pada dua tempat ini karena keduanya adalah masyarakat Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan. Tapi sejarah tempat Injil masuk di Jayawijaya harus satu, karena sejarah itu tidak mungkin terjadi pada dua lokasih yang berbeda. Apakah di Lekenoakma atau di Minimo? Di sinilah butuh peran pemerintah untuk pelurusan sejarah.
Karena Masyarakat Minimo sudah merayakan HUT PI setiap tahunnya selama puluhan tahun di Muara kali Mini atau Minimo. Demikian juga pihak GKII setiap tahun dirayakan di Hitigima dan kini pindah ke Lekenoakma. Setiap menjelang tanggal 20 April setiap tahunnya ketegangan dan saling klaim ini selalu ada sampai dengan tahun 2024 ini.
Pada tanggal 20 April nanti, jika Pemerintah hadir di Lekenoakma, lalu menyampaikan sambutan di sana pasti di dengar oleh masyarakat di Minimo, karena jaraknya cukup dekat sekitar 100 meter yang di batasi oleh kali Baliem. Di sini tentu saja ada potensi konflik sosial. Demikian juga jika pemerintah hadir di Minimo. Mengapa? Karena kehadiran pemerintahan merupakan bentuk legitimasi atas sejarah HUT PI di Jayawijaya.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum perayaan HUT PI 20 April yang waktunya tersisa kurang dari 1 Minggu ini, pemerintah segerah lakukan mediasi, hadirkan panitia dari 2 lokasi yang berbeda ini. Hadirkan pimpinan gereja dari GKII dan GKIP di Lekenoakma serta hadirkan juga kelompok Oikumene 5 Denomenasi Gereja yang ada di Kampung Minimo.
Demikian.
Penulis: Tim Komunitas Jurnalis Warga Noken Wamena*