Wamena, nokenwene.com – Mahasiswa Tolikara se Indonesia menyatakan menolak Aplikasi Sistem Informasi Mahasiswa Tolikara (SIMARA) yang hendak didorong Pemerintah Kabupaten Tolikara melalui Bagian ekonomi pembangunan (Ekbang) Tolikara.
Pernyataan penolakan aplikasi SIMARA itu disampaikan mahasiswa dalam aksi damai di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI di jakarta, senin (30/10/2023).
Dalam aksi itu mahasiswa juga minta Pj. Bupati Tolikara Copot Yotam Wenda dari Kabak Ekbang Tolikara karena dianggap memaksakan kehendak untuk penerapan aplikasi SIMARA tanpa sosialisasi terlebih dahulu kepada mahasiswa sebagai penerima manfaat.
Diketahui Aplikasi SIMARA atau Sistem Informasi Mahasiswa Tolikara merupakan program pemerintah Tolikara yang diluncurkan pada tahun 2021 lalu saat bupati dijabat oleh Usman G. Wanimbo. Aplikasi itu dimaksudkan untuk menghimpun atau mendata mahasiswa Tolikara se Indonesia.
Korlap aksi mahasiswa Tolikara Elianus Enembe mengatakan, aplikasi SIMARA itu sudah ditolak mahasiswa saat pertama dilakukan sosialisasi pada tahun 2021 lalu di Jayapura, namun kini Kabag Ekbang Tolikara Yotam Wenda aktifkan aplikasi itu tanpa sosialisasi.
“Namun dengan adanya PJ Bupati dan EKBANG baru Kembali melanjutkan Aplikasi SIMARA tanpa persetujuan atau sosialisasi antara pemerintah dan mahasiswa/I Tolikara se-Indonesia sehingga dampaknya kami mahasiswa/I sangat dirugikan” katanya melalui rilis yang diterima media ini.
Enembe menegaskan, pihaknya menolak apliasi tersebut karena dalam penerapannya tidak membantu mahasiswa secara menyeluruh namun diduga adanya sistem tebang pilih dalam memberikan bantuan kepada mahasiswa.
“Kenyataan dapat merugikan kami mahasiwa Tolikara Se-Indonesia dengan terapkan sistem kekeluargaan dan lebih parah lagi memangkas bantuan studi dan Pemondokan yang sangat luar biasa sampai sebagian mahasiswa saat ini yang sedang berstudi Se-Indonesia tidak bisa mendapatkan hak bantuan studi” katanya.
Untuk itu, mahasiswa mendesak Penda Tolikara untuk merealisasikan bantuan studi dan biaya pemondokan seperti tahun-tahun sebelumnya tanpa menggunakan aplikasi SIMARA. Mahasiswa juga desak Pj. Bupati Tolikara untuk copot jabatan Kabag Ekbang Tolikara.
“Hilangkan sistem sukuisme dalam penyaluran bantuan studi maupun pelayanan, hilangkan aplkasi SIMARA, Bapak Pj Bupati segera copot jabatan Bapak Yotham Wonda” tegas Elianus Enembe dalam beberapa poin pernyataan sikap.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*