Wamena, nokenwene.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayawijaya menyebutkan pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahun 2023 ini akan dilaksanakan di Distrik Wosilimo.
Salah satu alasan pemindahan ini karena fasilitas yang telah dibangun di Wosilimo masih tersedia hingga saat ini dan dinilai cukup menunjang dalam pelaksanaan FBLB nanti. Sementara fasilitas FBLB di Distrik Walesi banyak yang rusak dan hilang.
“Jadi untuk tempat pelaksanaan nanti kita pusatkan di Wosilimo, sebab di sana ada fasilitas pendukung yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut di sana,” kata Kepala Disbudpar Jayawijaya Engelbert Sorabut di Wamena pekan kemarin.
Sorabut mengatakan, tempat FBLB di Distrik Walesi sudah tidak layak lagi karena banyak fasilitas yang rusak dan hilang dari lokasi perang-perangan di Walesi dan jika dibangun kembali membutuhkan biaya yang besar sehingga pemerintah memutuskan event tahunan itu digelar di Wosilimo.
“Ada banyak fasilitas yang tak bisa kita gunakan di Distrik Welesi seperti Tribun kayu, Honay, itu semua sudah tidak ada, sedangkan untuk Toilet juga sudah rusak dan juga beberapa bagian dari tribun beton yang di bangun pemerintah juga sudah mulai rusak,”katanya
Sementara untuk menarik minat wisatawan asing dan wisatawan local datang ke Wamena, pihaknya berencana untuk melakukan promosi di Bali di akhir bulan ini atau di bulan agustus mendatang dengan menggelar pameran yang menunjukan nilai – nilai budaya dan tempat wisata yang ada di Jayawijaya.
“Kita rencana akan melakukan pulikasi di Bali untuk menunjukan tempat wisata dan budaya yang ada di wilayah ini, guna menarik banyak wisatawan ke Wamena”jelasnya
FBLB yang merupakan event tahunan di Kabupaten Jayawijaya terakhir kali dilakukan pada tahun 2019 lalu, dan terhenti akibat Pandemi Covid -19 dari Tahun 2020-2021, tahun 2022 mulai meredah sehingga dililakukan Mini FBLB secara Swadaya oleh kelompok masyarakat di Distrik Usilimo.
“Di tahun 2023 pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah berkomitmen untuk kembali menggelar iven tahunan yang sudah lama hilang untuk dikembalikan seperti sedia kala hanya saja tempatnya tak lagi di Distrik Welesi,” kata Engelberth Sorabut.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken*