Wamena, nokenwene.com – Tak ingin hanya menjadi penonton, Yanus Kepno merintis usaha rumah makan di Wamena. Rumah Makan yang diberi nama Rumah Makan Yalimo tersebut ia buka usai pelantikan Himpunan Pengusaha Orang Asli Papua Pegunungan (HP-OAPP) oleh Pj. Gubernur Papua Pengunungan di Wamena pada 10 Maret lalu.
“Karena dikelolah OAP, maka dari Himpunan Pengusaha Orang Asli Papua Pegunungan (HP-OAPP) sering datang berkunjung makan siang maupun makan sore di rumah makan saya. Itu menjadi barometer kita harus bersaing dengan teman-teman yang lain,” ungkapnya saat ditemui nokenwene.com di Rumah Makan Yalimo, Rabu (11/05/2023).
Rumah Makan Yalimo yang beralamat di Jl. Hom-Hom – Moai tersebut menyajikan dia jenis menu yaitu nasi ikan dan nasi ayam.
“Menu makan yang disiapkan ada dua yakni nasi ikan dengan harga 35.000; dan nasi ayam 35.000,” tambahnya.
Lebih jauh ia menerangkan usaha tersebut sebagai langkah awal untuk bersaing dengan orang lain. Ia tidak ingin hanya menjadi penonton di atas tanah leluhurnya.
“Kita harus bersaing dengan orang lain, kita tidak bisa jadi penonton di atas negeri kita sendiri tetapi kita harus jadi pelaku usaha,”ungkapnya lagi.
Untuk memulai usaha Rumah Makan tersebut, Yanus Kepno merogoh saku untuk mengontrak rumah toko (Ruko) senilai Rp33juta per tahun. Meski harus mengeluarkan modal yang besar untuk sewa tempat, ia sudah merencanakan untuk memperluas usahanya.
Yanus Kepno ingin menyasar para pecinta daging babi di kota Wamena dengan menyiapkan warung makan dengan menu daging babi.
“Tempat saya buka usaha ini system kontrak Rp33juta/tahun. Saya juga rencana tambah kontrak ruko lagi untuk buka rumah makan B2 (daging babi) tetapi masih dalam tahap perencanaan,” katanya.
Usaha Rumah Makan Yalimo milik Yanus Kepno tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat di Wamena.
Ilson Yanso, seorang pengunjung Rumah Makan Yalimo mengatakan sebelumnya ia belum pernah makan di rumah makan milik anak Lapago. Ia sangat senang akhirnya bisa mencicipi makanan di Rumah Makan milik anak Lapago.
“Makanan yang dimasak sangat sederhana namun tidak kalah dari orang lain malah lebih nikmat,” ungkap Ilson Yanso.
Bagi Ilson, makan di Rumah Makan Yalimo memberi kesan seperti makan di rumah sendiri. Menurutnya itu suatu kelebihan karena suasana di Rumah Makan Yalimo membuat pengunjung merasa di rumah sendiri.
“Saya berharap anak Lapago jangan tinggal jadi penonton tetapi harus bersaing di bidang usaha rumah makan maupun jenis usaha lainnya,” harapnya.(*)
Pewarta: Teba Hisage/ Jurnalis Warga Noken*