Wamena, nokenwene.com – Menyikapi dinamika sosial masyarakat Lembah Baliem Wamena akhir-akhir ini, tokoh perempuan Hubula menyarankan untuk pemangku adat dan pemerintah di Jayawijaya duduk bersama dan meluruskan sesuatu yang menurutnya telah lama salah di daerah ini.
Ajakan itu disampaikan, Pince Kossay, penasehat Hubula Humi (Perempuan Hubula) kepada nokenwene.com selasa (02/05/2023) di Wamena.
Pince Kossay mengatakan, untuk mempebaiki situasi yang saat ini terjadi di Wamena baik itu kekerasan oleh aparat maupun sesama warga di daerah ini harus dibicarakan melalui forum adat dengan melibatkan intelektual dan pemerintah lalu melakukan koresksei terhadap sesuatu yang salah.
“Kami duduk hati ke hati bicara, ada apa masalah di Lembah Baliem ini ada apa, di honai ini ada apa, ini harus buka baru kita biacara supaya jangan daerah ini jadi konflik terus” Kata Pince Kossay.
Menurut Kossay, bukan hanya permasalahan di Jayawijaya, akan tetapi berbagai persoalan yang terjadi di seluruh Papua juga perlu dibicarakan, dan pembicaraan itu harus dimulai dari Wamena sebagai jantung dari tanah Papua ini.
“Di Papua ini juga banyak masalah, tidak bisa diselesaikan hanya dengan pasukan TNI Polri tapi kita harus bicara di Wamena, jantung Papua itu ada di sini dan harus selesaikan dan luruskan adat yang salah di Wamena dulu baru yang lain bisa aman. Perdamaian ini kita harus biacara dari akar masalah dari Wamena” Ujarnya
Untuk itu, Pince Kossay mintah pemerintah dalam hal ini Bupati Jayawijaya agar bisa melakukan mediasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama tokoh masyarakat adat dan intelektual Jayawijaya lelu membicarakan berbagai hal terkait dengan Kamtibmas di Jayawijaya.
“Harapan saya bapak Bupati mediasi kepada bapak-bapak LMA Distrik, kumpulkan mereka luruskan adat yang salah, bicarakan begitu, segerah lakukan pelurusan pelanggaran moyang di Lembah Baliem ini, jangan kita biarkan, banyak pertumpahan darah terus terjadi” Ucapnya.
“Jad bapak-bapak tolong rapatkan barisan lalu perbaiki adat yang salah di lembah ini” Ajak Pince Kossay.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*