Pemda Yahukimo patut meniru Bunda PAUD dan Pokja PAUD Yahukimo dalam tahun 2022 untuk melakukan Pemulihan Yahukimo
Oleh Pato
Selama tahun 2022 lalu ada yang menarik di Yahukimo khususnya di Dekai. Masih dalam kaitannya dengan semangat Pemulihan Yahukimo, gerakan Bunda PAUD dan Pokja PAUD Yahukimo patut mendapat perhatian pemerintah bersama masyarakat Yahukimo.
Meski Bunda PAUD Yahukimo baru dilantik akhir tahun 2021 lalu, jauh sesudah lahirnya konsep Bunda PAUD secara Nasional tahun 2017, namun dalam tahun 2022 gebrakannya patut menjadi contoh. Bersama Pokja PAUD Yahukimo yang dibentuk bulan Juli 2022, Bunda PAUD Yahukimo membuat pendidikan di tingkat PAUD mengalami perubahan.
Sebelumnya di Dekai hanya ada 7 PAUD yang aktif. Padahal dalam data Dapodik, ada 17 PAUD yang terdaftar di Dekai Yahukimo. Bahkan TK Pembina sebagai TK pertama dan satu-satunya TK/PAUD negeri di Yahukimo berjalan tertatih-tatih antara hidup atau mati. Sementara ada juga PAUD yang terancam segera tutup jika tidak ada intervensi.
Walaupun ada banyak PAUD yang terdaftar di Dapodik, namun hanya 2 PAUD yang mengisi data dapodik ditambah Satu PAUD lainnya yang berada di bawah Kementerian Agama.
Untuk memastikan persoalan di level PAUD, Bunda PAUD bersama Pokja PAUD melakukan survei dan menemukan bahwa masalah utama di PAUD adalah manajemen dan pengawasan terhadap berlangsungnya PAUD.
Melihat pentingnya PAUD sebagai peletak dasar bagi anak-anak Yahukimo dalam memasuki dunia pendidikan, Bunda PAUD melakukan kerjasama dengan UNICEF untuk memberikan pelatihan bagi para guru PAUD.
Selain itu, untuk membenahi manajemen, Bunda PAUD melakukan sosialisasi kepada para pimpinan yayasan serta pimpinan Agama dan para guru PAUD. Tidak sampai di situ, Bunda PAUD bersama POKJA PAUD terus memantau dan mengecek perkembangan PAUD.
PAUD-PAUD yang tidak berjalan baik, diberikan semangat serta tawaran jalan keluar. Selain itu, para guru PAUD dirangkul untuk terus bersemangat membangun pendidikan anak-anak. Bunda PAUD bersama Pokja PAUD pun mendorong serta mendampingi tiap PAUD untuk mengisi data dapodik sehingga akhirnya semakin banyak PAUD di Dekai yang selesai mengisi Dapodik.
Yang paling penting lagi adalah melakukan pengawasan terhadap tiap PAUD untuk memastikan bahwa proses pendidikan betul-betul berjalan. Dinas Pendidikan sendiri memiliki pengawas sekolah untuk jenjang PAUD, namun selama ini tidak berjalan.
Bunda PAUD dan Pokja PAUD memandang bahwa pengawasan menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas PAUD. Dengan itu, secara terus menerus mengawasi jalannya pendidikan di PAUD.
Selain itu, Bunda PAUD menjalin kerjasama lintas sektor dengan dinas Pendidikan, Dinas Keluarga Berencana, serta dinas Kesehatan untuk bersama-sama memastikan pelayanan di PAUD semakin baik. Pendidikan mesti berjalan baik, kesehatan anak-anak dan kebiasaan hidup sehat pun mesti dimulai sejak dini. Informasinya, akan ada dinas lain yang akan diajak untuk bersama-sama terlibat membangun pendidikan PAUD dalam tahun 2023 ini.
Kini PAUD di Dekai sedang didampingi untuk menjadi PAUD Terintegrasi Holistik atau PAUD HI. PAUD HI ini menghadirkan layanan PAUD yang mencakup layanan pendidikan, layanan kesehatan, perlindungan dan pengasuhan serta kecakapan hidup. Harapannya PAUD di Dekai bukan hanya menjadi tempat anak-anak bermain dan belajar, tetapi juga bisa membangun kebiasaan hidup sehat dan anak-anak pun dipastikan mendapatkan imunisasi serta pertumbuhannya terus dipantau.
Selain itu, anak-anak pun mendapatkan perlindungan dengan mendapatkan akta lahir. PAUD juga menjadi tempat para orang tua mendapatkan atau belajar tentang kecakapan hidup sehingga secara ekonomi mampu mendapatkan penghasilan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Belajar Dari Bunda PAUD untuk Pemulihan Yahukimo
Kinerja Bunda PAUD ini mesti menjadi contoh dalam membangun Yahukimo. Meski tidak memiliki anggaran sendiri dalam tahun 2022, paling kurang ada banyak perubahan yang terjadi dalam dunia PAUD di Dekai.
Bahkan jika kita melakukan evaluasi, bisa jadi kinerja Bunda PAUD jauh melebihi kinerja OPD yang mendapatkan dana miliaran rupiah namun kerja nyata dalam pelayanan di masyarakat apalagi hasil kerja selama tahun 2022 belum kelihatan. Perlu diingatkan bahwa selama tahun 2022, para pengurus Pokja PAUD tidak digaji namun tetap bekerja membangun pendidikan PAUD.
Pertanyaan pentingnya, apa yang membuat kinerja Bunda PAUD selama tahun 2022 patut menjadi contoh?
Dalam Empat tulisan sebelumnya sudah disinggung tentang bagaimana Pemulihan Yahukimo mesti dikerjakan. Namun dengan contoh Bunda PAUD ini, perlu diberikan beberapa penekanan lagi.
Pertama, jiwa kepemimpinan. Meski para pengurus Pokja PAUD tidak mendapat gaji, namun Bunda PAUD mampu memotivasi para pengurus Pokja untuk bekerja. Cara pendekatan, pemberian kepercayaan hingga mengawasi kinerja pengurus Pokja membuat orang-orang yang terlibat bersedia bekerja.
Tentu tidak semua orang mau bekerja demikian. Ada juga orang yang enggan bekerja ketika tidak ada honor. Namun cara Bunda PAUD dan Ketua Pokja PAUD terlibat dan bekerja bersama anggota Pokja membuat tetap ada orang yang serius bekerja.
Ini menjadi kunci yaitu keterlibatan dan bekerja bersama. Pemimpin perlu terlibat dan bekerja bersama orang-orang yang dipimpinnya. Dia harus berada di depan sebagai contoh bagi yang lain.
Dalam konteks pemulihan Yahukimo, hal ini perlu ditiru. Pemimpin mesti menjadi penggerak yang bekerja bersama bawahannya. Dia bukan Bos yang lebih banyak hilang dari Dekai dan tidak terlibat bersama bawahannya bahkan hingga tidak mengetahui apakah tanggungjawabnya dilaksanakan atau tidak.
Kedua, kerjasama lintas sektor. Bunda PAUD tidak bekerja sendirian. Ia mengajak pihak lain untuk bersama-sama membangun pendidikan PAUD. Namun kerjasama yang dibangun pun bukan berarti menyerahkan tanggung jawab kepada pihak lain. Tetapi tetap menjadi pemimpin yang memastikan bahwa arah yang diinginkan akan tercapai.
Dengan itu, pihak lain yang diajak bekerjasama adalah mitra namun kendali tetap pada Bunda PAUD dan Pokja. Demikian pun ketika pihak lain memiliki kegiatan yang bisa mendukung perkembangan anak-anak, Bunda PAUD pun dengan rela hati mendukungnya.
Ketiga, Pengawasan. Tanpa adanya pengawasan, mungkin bukan hanya 7 PAUD yang tersisa pada tahun 2023 ini. Bisa jadi berkurang lagi. Namun berkat pengawasan dari Bunda PAUD dan Pokja PAUD, bukan hanya tujuh PAUD yang aktif di Dekai ini, kini telah bertambah menjadi 13 PAUD. Tentu belum semuanya berjalan baik, namun PAUD yang ada mulai bangkit dan aktif mendidik anak-anak.
Pemda Yahukimo bisa meniru itu untuk membangkitkan semangat bekerja tiap OPD hingga di satuan teknisnya. Para pemimpin di tiap OPD mesti mengawasi setiap stafnya. Tidak boleh ada staf yang malas, hilang tanpa kabar atau masuk kantor tetapi hanya untuk hadir dan main WIFI.
Sementara Bupati dan Wakil Bupati melakukan pengawasan terhadap kinerja pelayanan OPD. Target hasil dari kinerja tiap OPD perlu diperiksa secara berkala. OPD dengan kinerja rendah mesti dievaluasi segera dan layanan publik yang tidak berjalan harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Keempat, Penghargaan dan Hukuman. Hasil dari pengawasan adalah memberikan penghargaan dan hukuman. Bunda PAUD melakukan itu, bukan dengan memberikan uang tetapi dengan memberikan ucapan Terima kasih dan penghargaan kepada kinerja anggota Pokja serta PAUD yang kinerjanya meningkat.
Sementara itu, anggota Pokja dan PAUD yang tidak serius bekerja mendapatkan teguran dan nasihat. Sementara PAUD yang tidak membenahi diri diancam akan ditutup namun tetap dengan memberikan tawaran jalan keluar.
Pemda Yahukimo memiliki kapasitas jauh melebihi Bunda PAUD dan Pokja PAUD. Namun mekanisme penghargaan perlu diubah seperti dalam tulisan ketiga dalam serial Pemulihan ini. Pemerintah harus berani menghentikan insentif pegawai dan menggantinya dengan tunjangan kinerja.
Selain itu, pemda harus memusnahkan virus malas dalam diri para ASN dengan hukuman atas kemalasannya. Tidak boleh ada pembiaran lagi. ASN yang malas harus dihukum baik teguran maupun proses pemecatan.
Para ASN digaji untuk bekerja melayani masyarakat bukan untuk berlibur terus.