Oleh Pato
Melihat kompleksitas persoalannya, upaya Pemulihan Yahukimo mesti menjadi upaya bersama. Masyarakat sebagai pemilik hak untuk mendapatkan pelayanan mesti berpartisipasi lebih aktif dalam mendorong perubahan pelayanan.
Masyarakat tidak bisa diam terus terhadap pelayanan di puskesmas atau sekolah yang tidak aktif. Sebab jika masyarakat diam dan pasrah, maka itu sama saja membiarkan kondisi tersebut bertahan. Hak masyarakat akan layanan kesehatan dan pendidikan pun tidak terpenuhi.
Untuk mendukung upaya pemulihan itu, masyarakat bisa berpartisipasi dengan menjaga para ASN dan petugas dari Satgas Yahukimo Sehat atau Yahukimo Cerdas sehingga mereka tetap merasa nyaman di tempat tugasnya.
Selain itu, masyarakat pun bisa menyampaikan baik kepada pemerintah maupun kepada DPRD tentang kondisi pelayanan di tempatnya.
Apakah harus dengan jalan Demo? Demonstrasi hanyalah salah satu jalan yang bisa dilakukan dalam negara demokrasi. Namun ada juga jalan lain yang lebih halus seperti membuat laporan kepada pemda dan DPRD atau melakukan audiensi hingga memanfaatkan media atau pers untuk melakukan advokasi.
Sayangnya di Yahukimo ini belum banyak tersedia jurnalis. Selain itu, wilayah Yahukimo yang luas dengan topografi yang sulit membuat jurnalis sulit menjangkaunya. Namun itu tidak membatasi warga untuk memanfaatkan media sebagai sarana penyampaian informasi dan advokasi kepada pemerintah dan DPRD.
Warga sendiri bisa berperan menjadi jurnalis yaitu Jurnalis Warga. Di Yahukimo ini pun sudah ada kelompok Jurnalis Warga yang menamakan diri sebagai Jurnalis Warga Sagu. Bahkan kebanyakan publikasi dari wilayah Yahukimo merupakan hasil karya Jurnalis Warga Sagu. Media online nokenwene.com ini merupakan media yang selama ini menjadi tempat JW Sagu berkarya.
Keterbatasan akses jurnalis tidak boleh membuat upaya warga menyampaikan persoalannya terhenti. Hak masyarakat sebagai warga negara mesti terus diperjuangkan. Untuk itu sarana jurnalis warga perlu dimanfaatkan.
Terkait dengan itu, pemerintah daerah pun mesti memberdayakan jurnalis warga yang ada untuk menjadi partner pemerintah. Kerjasama pemerintah dengan media luar yang tidak memiliki jurnalisnya di Yahukimo mesti dipertimbangkan lagi. Atau kebiasaan membiayai jurnalis dari luar untuk meliput dan mengikuti acara besar pemda di Yahukimo pun harusnya tidak lagi dilakukan.
Mengapa demikian? Sudah menjadi rahasia bersama kalau ada jurnalis yang menjadi corong pemerintah. Hal itu membuat liputannya sudah tidak independen dan lebih banyak dipengaruhi hubungan kerjasama dengan Pemda. Dengan demikian liputan untuk mengangkat kondisi masyarakat yang kurang mendapatkan pelayanannya pun sulit dilakukan.
Liputan jurnalis yang hanya mengangkat kegiatan seremonial pemerintahan berakibat pada terlena nya pemerintah dan membuatnya tidak mengetahui kondisi masyarakat di lapangan. Dengan itu, ketiadaan petugas kesehatan di puskesmas atau tidak adanya kegiatan belajar mengajar karena tidak ada guru luput dari perhatian pemerintah.
Karena alasan itulah, masyarakat pun mesti belajar menjadi jurnalis warga agar memberikan perspektif berbeda dengan pemberitaan jurnalis yang hanya fokus pada kegiatan seremonial belaka. Warga sendiri bisa menulis berdasarkan pengalamannya sendiri dan dari lingkungan sekitarnya. Liputan warga seperti itu justeru jauh lebih kuat karena warga sendiri yang melihatnya, merasakan dan mengalami persoalan di sekitarnya.
Partisipasi warga dalam melaporkan persoalan pelayanan publik menjadi sangat penting dalam upaya Pemulihan Yahukimo. Ini sekaligus membuat warga semakin sadar bahwa pelayanan publik yang baik merupakan hak yang mesti diperolehnya. Sementara para ASN dan pemerintah merupakan orang-orang atau lembaga yang memang berkewajiban untuk menyediakan layanan publik yang baik untuk memenuhi hak masyarakat.