Dekai,nokenwene.com—Kelompok Peternakan Duku Sunu Dekai Farm meyakini bahwa Yahukimo bisa menjadi daerah penghasil ayam potong untuk Provinsi Pegunungan Papua. Ketua Kelompok Duku Sunu Dekai Farm, Wesa Kosay mengungkapkan hal itu saat membuka kegiatan pelatihan beternak ayam potong di Dekai, Kamis (15/12/20222).
Menurut pria asal Wamena tersebut Yahukimo menjadi kabupaten dengan akses transportasi sungai yang bagus sehingga mudah untuk mendapatkan pakan ayam.
“Pakan ayam adalah 80% modal yang mesti tersedia untuk usaha ayam potong. Dan Yahukimo memiliki akses transportasi sungai yang memungkinkan ketersediaan pakan itu dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Pegunungan Papua”, ungkap Kosay kepada para peserta pelatihan.
Baca juga:
- Dorong Peternakan Ayam Potong di Yahukimo, Duku Sunu Akan Buat Pelatihan
- Dukung Peternakan Warga, Pemda Yahukimo Diminta Batasi Ayam Es
- Potensi Peternakan Belum Jadi Perhatian Pemda Yahukimo
Sementara itu, lanjut Kosay, kebutuhan daging ayam potong sangatlah tinggi. Berdasarkan observasi Duku Sunu, kebutuhan daging ayam di Dekai saja bisa mencapai minimal 1000 ekor setiap hari.
“Kami survei di warung makan, ada banyak warung makan yang bisa habiskan ayam satu karung isi 20 ekor ayam”, jelas Kosay
Jadi kalau ada 50 rumah makan saja maka membutuhkan 1000 ekor ayam setiap hari. Lanjut Kosay, jumlah ini belum termasuk kebutuhan rumah tangga masyarakat di Dekai atau untuk kirim ke kampung-kampung.
Sementara itu, Ence, anggota Kelompok Duku Sunu Dekai Farm menjelaskan kepada 19 peserta pelatihan bahwa usaha peternakan ayam potong di kelompok Duku Sunu ini telah mencapai dua tahun.
“Kita sudah genap dua tahun beternak ayam potong. Ini jadi bukti bahwa usaha ayam potong di Dekai ini bisa dilakukan”, jelas Ence.
Hal ini menjadi jawaban atas keraguan masyarakat di Dekai selama ini bahwa tidak bisa beternak ayam potong di Dekai.
Pelatihan yang diberikan oleh kelompok Duku Sunu Dekai Farm ini, ungkap Ence merupakan bagian dari pemenuhan visi pembentukan kelompok Duku Sunu.
“Visi kami saat membuat kelompok ini adalah untuk menjadi tempat belajar dan mendorong warga khususnya OAP di Yahukimo memulai usaha ayam potong”, ungkapnya.
Duku Sunu memberikan pelatihan mulai dari tentang model kandang ayam, ukuran kandang, analisis usaha terkait modal yang dibutuhkan dan hasil yang bisa diperoleh, takaran pemberian pakan dan air minum harian hingga penanganan penyakit ayam.
“Kami tidak sembunyi-sembunyi tentang cara pelihara ayam. Jadi berdasarkan pengalaman kami selama ini, kami bagikan kepada teman-teman yang ingin membuka usaha ini. Takaran pemberian pakan setiap harinya pun merupakan hasil riset sederhana kami selama ini”, tambah Ence.
Selanjutnya, Ence dan Wesa Kosay menjelaskan bahwa Kelompok Duku Sunu akan mendampingi setiap orang yang memulai usaha ternak ayam. Kelompok Duku Sunu akan mendampingi selama tiga bulan pertama peserta pelatihan membuka usaha ternak ayam potong.
“Kami akan dampingi selama tiga bulan pertama atau tiga periode ayam. Itu gratis. Jadi yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan mulai membuka usaha”, tambah Kosay.
Sementara itu, Marius Silak, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang mendapatkan pelatihan ini. Menurutnya selama ini masyarakat di Yahukimo makan daging ayam yang lebih lama matinya daripada usia hidupnya.
“Kami berterima kasih kepada Duku Sunu untuk pelatihan ini. Kita mesti mendorong semakin banyak orang buka usaha ini karena selama ini kita makan ayam yang kita tidak tahu apakah ada bahan kimia atau tidak”, ungkapnya.
Dirinya berharap pemerintah Yahukimo menangkap peluang ini dengan mendukung warga mengembangkan usaha peternakan ayam potong.
Namun Kelompok Duku Sunu mengingatkan bahwa dukungan untuk peternakan ayam warga bukan hanya bantuan modal tetapi yang terutama adalah pendampingan rutin.
Pewarta Natan Sama