Wamena, nokenwene.com — Suku Mee di kabupaten Jayawijaya mendapatkan pengakuan sebagai perintis pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jayawijaya.
Wakil bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi mengakui peran para perintis dari suku Mee dalam sejarah Jayawijaya. Yogobi menyampaikan hal tersebut saat pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) II Ikatan Keluarga Besar Suku Mee wilayah Lapago.
Menurutnya karena jasa para perintis dari suku Mee maka berbagai perubahan dan perkembangan terjadi bahkan di seluruh Pegunungan Tengah Papua.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Jayawijaya saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kontribusi dari warga suku Mee terhadap Kabupaten Jayawijaya” Ujarnya dalam sambutan di gedung Sosial Katolik (Soska) Wamena, Jumat (12/08/2022).
- Pemekaran Sebagai Siasat Pemerintah Indonesia Demi Suksesi Migrasi Pendudukan Tanah dan Manusia Papua
- Keunggulan Pendidikan di Paniai
- Penjajahan Lewat Pendidikan di Papua
Yogobi mengakui, pembentukan awal manusia Baliem dan sejumlah pejabat di Pegunungan Tengah ini merupakan karya para perintis dari Suku Mee. Pendidikan dasar para pejabat di wilayah Pegunungan Tengah Papua ini adalah karya para perintis dari suku Mee. Menurutnya para perintis dari Suku Mee yang telah menanam pondasi pembangunan SDM di Lembah Baliem Wamena.
“Saya ada, ada sejumlah pejabat yang ada mereka awal di SD (Sekolah Dasar) dibentuk oleh para guru suku Mee. Pembentuk awal, dasar, pondasi anak Baliem yang sekarang jadi pejabat di mana-mana itu adalah dari guru-guru suku Mee,” aku Yogobi.
Oleh karena itu, Yogobi mengajak segenap warga suku Mee di Jayawijaya agar melanjutkan cita-cita para perintis di Jayawijaya. Dirinya berharap warga suku Mee terlibat dalam pembangunan dan mendukung program pemerintah.
“Saya juga berharap kepada warga suku Mee mau melanjutkan tujuan dan cita-cita para orang tua kita dengan hati mengabdi di Jayawijaya, agar suku Mee dapat terus berperan bagi pembangunan di Jayawijaya” harapnya.
Usai sambutan, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi juga menyerahkan uang tunai senilai 20 Juta rupiah kepada panitia musyawarah.
Pemilihan Pengurus Baru Ikatan Suku Mee
Sementara itu, Kepala Suku Mee Wilayah Lapago, Saparius Tekege mengatakan, musyawarah tersebut merupakan agenda rutin dalam organisasi suku Mee untuk melakukan pemilihan kepengurusan yang baru.
“Ini event biasa tahunan untuk pemilihan kepala suku baru karena masa jabatan saya sebagai kepala suku sudah berakhir. Sebentar saya akan demisioner” Katanya.
Saparius Tekege berharap seluruh warga suku Mee di Pegunungan Tengah Papua ikut berkontribusi dalam pembangunan dan mendukung program pemerintah daerah.
“Kami tetap mendukung pemerintah baik itu keamanan, perekonomian dan lainnya. Tetap kami akan dukung” ucap Saparius Tekege yang juga mengakui akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua.
Musyawarah besar II Ikatan Keluarga Besar Suku Mee Wilayah Lapago itu mengangkat thema “Dou Gaii Ekouwaii” yang artinya Lihat, Berfikir, dan bertindak. Sedangkan sub themanya, melalui Mubes, kita menanamkan motivasi akan makna keberadaan dan pengabdian sebagai insan pembangunan SDM di Wilayah Lapago (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*
Discussion about this post