Dekai, nokenwene.com – Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan sejumlah pemukiman warga di Kota Dekai terendam banjir Sabtu (30/07/2022).
Yose Soll seorang warga yang bermukim di sekitar lokasi Telkomsel Dekai menjelaskan, curah hujan lebat mengguyur kota Dekai pada pukul 16.00-8.00 mengakibatkan sejumlah rumah di sekitarnya terendah banjir.
Soll juga menyebutkan, air yang menggenangi wilayah tersebut mengakibatkan sejumlah perabotan rumah tangga dan alat tidur basah.
“Air masuk sampai di dalam rumah, air masuk dari kali Bonto. Piring-piring dan kasur semua basah,” ungkapnya.
Yose Soll juga menyebutkan, selain pemukiman warga, salah satu gedung Gereja GIDI juga terendam air.
” Kami semua mengungsi ke gedung GOR ABYU, karena dalam rumah air semua, mau tidur tidak bisa,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang berbeda Yenis Kabak mengatakan, pemukiman warga di sekitar ruko juga digenangi air hingga mencapai lutut atau sekitar 30cm.
“Malam tidur begini kasur basah dan saya kaget bangun baru keluar begini di luar air semua,” bebernya.
Dari pantauan nokenwene.com banjir juga merendam seputaran pemukiman jalur 1,2,3, kilo 2, Jhon Banua, Kilo 4, Kilo 7, Statistik, bahkan air pun meluap dan menggenangi badar udara Nop Goliat Dekai.
Selain karena intensitas hujan yang tinggi, pantauan nokenwene.com menemukan adanya tumpukan sampah di selokan air. Sampah botol plastik bekas minuman tersebut menghambat aliran air.
Beberapa warga yang melihat tumpukan sampah menghambat aliran air di pemukiman Jalur Satu Dekai berupaya mengangkat sampah. Usaha tersebut membuat aliran air menjadi lancar.
Pada pukul 09.30 terpantau genangan air sudah mulai turun, dan warga masyarakat sibuk untuk membersihkan rumah mereka.
Robert, warga Dekai meminta pemerintah lebih tegas terhadap pelaku usaha yang membiarkan sampah menumpuk di sekitar tempat usahanya.
“Pemerintah mesti tegas terhadap para pelaku usaha. Mereka mesti bertanggungjawab atas kebersihan got dan area sekitar tempat usahanya.
Pewarta : Letty Soll dan Jekson/ Jurnalis Warga Sagu Yahukimo.
Discussion about this post