Wamena, Nokenwene.com – Klarifikasi Pemberitaan Di Media Topik Papua Pada Tanggal 03 Juni 2022 Dengan Judul Berita “Warga Kampung Tulem – Moai Pertanyakan Jalan Proyek Lingkar Lukmen” Dan media Detik Papua Tanggal 03 Juni 2022 Dengan Judul “Masyarakat Tulem: Kadis PUPR Datang Berikan Penjelasan Terkait Penanganan Pekerjaan Jalan Lingkar Luimen Tulem – Moai”.
Natalis Kerda selaku Kepala Suku Distrik Witawaya mengatakan, Merujuk pada informasi yang sudah diberitakan oleh media topikpapua.com dan detikpapua.com pada 03 Juni 2022 kami perlu menjelaskan secara detail kata Natalis ketika dikonfirmasi melalui Telepon Selulernya Pada Jum’at (03/06/2022).
Ia menjelaskan, saya sebagai Kepala Suku Distrik Witawaya perlu meluruskan beberapa hal untuk diketahui bersama;
1. Tupoksi kami sebagai Kepala Suku Distrik Witawata sudah menerima pembangunan jalan lingkar lukmen yang akan dikerjakan Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas PUPR.
2. Penyampaian sikap menerima pembangunan tersebut sudah kami sampaikan di hadapan Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, S.E, M.Si sewaktu melakukan kunjungan kerja di Distrik Witawaya.
3. Distrik Witawaya sebagai salah satu tempat bersejarah dimana Tulem menjadi sentral penginjilan di Lembah Balim namun akses transportasi sangat memprihatinkan.
4. Berdasar kondisi real tentang kebutuhan akan akses transportasi kami dengan terbuka menerima pembangunan jalan lingkar lukmen ini. Tentu sebelum menerima kami telah melakukan komunikasi intens dengan keluarga besar untuk satukan persepsi tentang pembangunan ini.
5. Menyoal aksi pemasangan baliho yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan masyarakat witawaya dengan narasi WARNING! KAMI MASYARAKAT DENGAN TEGAS MENOLAK BAPAK YAFET HALUK MEMBONGKAR JALAN LINGKAR LUKMEN SEBELUM BAPAK KEPALA DINAS PUPR PROVINSI PAPUA DATANG MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA SELURUH MASYARAKAT WITAWAYA adalah sepihak karena tidak mempresentasikan/mewakili seluruh masyarakat witawaya.
6. Bapak Yafet Haluk sebagai Kabid Bina Marga DPUPR Provinsi Papua hadir sebagai perwakilan pemerintah sehingga minggu lalu kami melakukan diskusi bersama masyarakat untuk kesiapan pelaksanaan pekerjaan.
7. Melihat baliho yang dipasang di Kampung Arogolik oleh oknum intelektual setempat kami sebagai pihak yang menerima manfaat tentu punya perhatian khusus terhadap aksi ini sehingga kami diajak untuk mendengar maksud dari aksi tersebut.
8. Dari penjelasan yang kami terima bahwa terjadi missed komunikasi antara pengusaha dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua karena ada kesepakatan namun tidak diindahkan oleh Kepala DPUPR Prov. Papua sehingga memasang baliho tersebut.
9. Setelah mendengarkan, kami menyarankan untuk mengubah narasi daripada baliho tersebut karena tidak mewakili masyarakat witawaya.
10. Menyarankan untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut secara internal tanpa melibatkan masyarakat sebagai penerima manfaat dari jalan lingkar lukmen ini.
11. Klarifikasi ini perlu untuk kami lakukan karena pada pemberitaan di kedua media tersebut tidak menjelaskan secara utuh dari persoalan yang dihadapi oleh pihak yang berkepentingan.
12. Kami masyarakat Distrik Witawaya terbuka akan pembangunan dari pemerintah pusat hingga daerah.
Sekian dan terimakasih.
Waa waa waa
Reporter : Bathen Hisage/ Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post