Wamena, nokenwene.com – Ratusan Umat dari berbagai denomenasi gereja di Kabupaten Jayawijaya hadiri ibadah Oikumene dalam rangka perayaan HUT Pekabaran Injil (PI) ke 68 tahun (20 April 1954 – 2022), di Kampung Minimo Distrik Maima, tempat sejarah pendaratan pertama Misionaris pembawa kabar Injil di Lembah Baliem.
Bupati Jayawijaya yang di wakili sekda, Tonny M. Mayor dalam sambutan tertulisnya mengatakan masuknya Injil di lembah Baliem melalui Minimo sebagai wujud cinta kasih Allah bagi umat manusia di Lembah Baliem, Jayawijaya dan Pegunungan tengah Papua
“Injil bisa masuk di Minimo dan tersebar di Pegunungan Tengah sehingga kami yang dulu gelap, sekarang kita sudah menjadi terang semua karena injil Tuhan” Kata Bupati melalui sekda.
Bupati mengatakan, Injil juga telah mempersathukan berbagai macam suku, ras dan golongan yang ada di Kabupaten Jayawijaya dalam berbagai denomenasi gereja dalam misi kristus. Karena itu, sejarah injil masuk harus menjadi moment penting.
“Karena melalui peristiwa ini, masyarakat yang awalnya hidup dalam kegelapan, tidak mengenal injil, tidak mengenal Tuhan, kita sekrang bisa mengenal Tuhan” katanya.
Selan itu, bupati Jayawijaya juga berpesan, melalui momentum HUT PI ke 68 ini, seluruh masyarakat di Jayawijaya untuk mengembalikan julukan kota Wamena sebagai kota DANI atau damai, aman nyaman dan indah.
“Oleh karena itu saya sekali lagi minta kepada kita sekalian untuk bersama-sama bertekad mengembalikan julukan kota Wamena sebagai kota DANI, damai, nyaman, aman dan indah. Selamat memperingati hari ulang tahun ke 68 Injil masuk di Lembah Baliem di Minimo” Ucap sekda mengakhiri sambutan Bupati.
Sekretaris Panitia perayaan syukur HUT PI ke 68 tahun di Minimo, Adolof Mulait mengatakan, perayaan yang dilakukan merupakan rutinitas Masyarakat di Minimo setiap tahunnya sebagai peringatan akan sejarah penting bagi masyarakat di Pegunungan Tengah Papua.
“Kami generasi penerus di Minimo sampai kapanpun akan terus merayakan HUT pekabaran injil, karena di sinilah tempat pendaratan pertama, tanggal 20 april 1954 injil mendarat di Minimo di Miniaput adalah catatan sejarah” kata Adolof.
Adolof Mulait, mengatakan bagi masyarakat di Minimo catatan sejarah 20 april 1954 menjadi catatan sejarah penting peradaban manusia di Baliem dan Pegunungan Tengah Papua.
“Kami generasi penerus tetap pelihara tentang sejarah injil ini melalui ibadah HUT seperti ini di tempat ini di Minimo dengan selalu buka diri hadirkan umat dari berbagai denomenasi gereja” bebernya.
“sehingga perayaan hari ini, pesannya kami ingin hari depan yang lebih baik dari hari ini, konek dengan moto kabupaten Jayawijaya, yogotak hubuluk motok hanorogo” Harapny.
Lebih jauh adolof mengatakan, mengingat pentingnya sejarah, maka ia mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk meluruskan sejarah yang sesungguhnya dari berbagai klaim tentang tempat sejarah yang berkembang di masyarakat.
“Kami mengajak semua umat kristen Pegunungan Tengah Papua kami luruskan sejarah ini, kita angkat sejarah ini untuk segalah aspek pembangunan yang ada di Kabupaten Pegunungan Tengah ini” ajak Adolof.
Khotbah Ibadah HUT pekabaran injil ke 68 itu disampaikan Pdt. Mathius Himan, S,Th, gembala dari GPdI Filadelfia Minimo yang juga salah satu pengurus PGGJ Jayawijaya.
Ibadah diakhiri dengan jamuan makan bersama masakan khas pegunungan tengah bakar batu, 10 ekor ternak babi disembeli pada perayaan itu.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post