Dekai,nokenwene.com—Sejumlah masyarakat di Dekai meminta agar Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi secara rutin tentang Covid-19 dan Vaksinasi Covid-19. Hal ini diungkapkan Natan Kepno, seorang peserta pelatihan Jurnalis Warga Sagu dalam sesi diskusi, Sabtu (12/02/2022).
Kepno mengakui bahwa sampai saat ini dirinya masih ragu dan belum percaya akan adanya Covid-19.
“Saya ragu dan belum bisa percaya Covid-19 itu ada. Ini karena tidak ada penjelasan atau informasi resmi dari pemerintah khususnya dinas kesehatan tentang Covid ini,” ungkap Kepno.
Menurutnya, hingga saat ini ia tidak pernah menemukan adanya sosialisasi tentang Covid-19. Padahal masyarakat butuh penjelasan tentang Covid-19 ini secara baik bagaimana ciri-cirinya.
“Saya tidak pernah dengar ada sosialisasi. Tapi kita butuh penjelasan supaya tahu jaga diri. Yang kita dengar Covid itu seperti flu. Jadi kalau seperti flu, kenapa dibesar-besarkan” tambah Kepno.
Dirinya curiga Covid-19 hanyalah isu untuk kepentingan bisnis sehingga pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas.
Ketidakpercayaan akan adanya Covid-19 diungkapkan peserta lainnya, Didiks Kobak dari HA-JABASU. Dirinya pun melihat bahwa Covid-19 ini untuk kepentingan bisnis semata.
“Awalnya kita lihat video Covid, ada orang yang lagi jalan tiba-tiba jatuh. Lalu kita dengar Covid sudah ada di Yahukimo tapi tidak pernah ada yang lagi jalan tiba-tiba jatuh. Itu berarti ada kepentingan bisnis,” jelas Kobak.
Sementara Isak Silak mengungkapkan bahwa Covid-19 adalah bagian dari perang kepentingan antara Amerika dan China.
“Saya pernah dengar kalau, covid-19 ini muncul akibat bocornya zat kimia dari laboratorium sebagai bagian dari perang kepentingan Amerika dan China,” ungkap Silak.
Demikian pun, Welly Hesegem mengungkapkan keraguannya akan adanya Covid-19. Dirinya sepakat bahwa butuh sosialisasi dengan penjelasan yang bisa dimengerti untuk meyakinkannya bahwa Covid-19 itu memang benar-benar ada.
Menanggapi hal tersebut, Fasilitator pelatihan Jurnalis Warga Sagu, Ence Geong menerangkan bahwa keraguan itu hal yang biasa untuk informasi yang belum diberikan penjelasan memadai.
“Sah-sah saja kalau kita ragu atau tidak percaya. Namun kita juga perlu melihat bahwa faktanya ada jutaan orang di seluruh dunia yang pernah dinyatakan reaktif atau positif Covid-19. Sebagiannya malah meninggal dunia,” jelas Geong.
Untuk itulah, tambah Geong, kita sebagai jurnalis warga memiliki peran penting mengangkat kegelisahan masyarakat tentang ketidakjelasan informasi Covid-19.
“Mungkin ada banyak masyarakat yang juga tidak percaya akan Covid-19. Kalau tidak percaya adanya Covid, pasti berdampak pada penerimaan vaksinasi Covid-19. Tapi apakah pemerintah tahu bahwa masyarakat tidak percaya? Bisa jadi mereka tidak tahu. Karena itu, kita sebagai Jurnalis Warga bisa berperan menjadi penghubung masyarakat dan pemerintah,” tambah Geong.
Informasi yang benar adalah hak masyarakat, tambah Geong. Karena itu, kalau masyarakat belum mendapatkan informasi, maka kita bisa berperan untuk mendorong pemerintah memberikan informasi melalui sosialisasi atau diskusi publik sebagai cara pemenuhan hak masyarakat akan informasi.
“Jadi mulai hari ini kita bisa memainkan peran penting kita untuk mendorong pemerintah lebih sering melakukan sosialisasi supaya masyarakat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan dengan informasi yang memadai,” harap Geong.
Pewarta: Natan Sama
Discussion about this post