Jayapura, nokenwene.com – Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, diminta untuk segerah hentikan rencana pembangunan koramil persiapan Distrik Suru-suru Kabupaten Yahukimo. Bupati segerah tarik surat perjanjian pembangunan koramil tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Distrik Musaik, Suru-Suru, dan Obio (IPMDSO) Kabupaten Yahukimo di Jayapura,Yeremias Senik sebagai sikap atas situasi konflik di wilayah suru-suru.
Pernyataan sikap yang disampaikan bersama perwakilan mahasiswa dari 51 Distrik di Yahukimo itu menyatakan konflik bersenjata antara TPN – OPM dan TNI/Polri di Distrik Suru-suru baru-baru ini merupakan dampak dari rencana pembangun koramil persiapan di Distrik tersebut.
Oleh karena itu mahasiswa berpendapat rencana itu sebaiknya segerah dihentikan, karena akibat konflik kepentingan TNI/Polri dan TPN-OPM situasi tidak menentu, masyarakat sipil menjadi korban, hingga mengungsi ke hutan.
“Saya baru pulang dari Kampung Suru-suru saya sakit nestapa dihawatirkan 13 Kampung kosong mengungsi ke hutan, ada yang ke tetangga Asmat dan kampung lain yang terdekat, namun yang lain bertebaran ke hutan kondisi sehatan mereka belum tahu sejak tanggal 21 november 2021 hingga saat ini” Ungkap Yeremias Sanik di Asrama Yahukimo di Jayapura, sabtu/04/12/2021.
Untuk itu, kepada pemerintah dan TNI Polri segerah hentikan pendropan pasukan dalam jumlah besar karena dampaknya semakin meluas bagi warga sipil.
“Kepada Presiden Republik Indonesia, Kapolda Papua dan Bupati Kabupaten Yahukimo segera hentikan pendoropan Militer dalam skala besar di Distrik Suru-suru dan pada umumnya di Papua Barat” tegas Sanik.
Peristiwa terbaru, pada jumat (03/12/2021) pasukan TNI koramil persiapan suru-suru terlibat kontak tembak dengan TPN-OPM dan menyebabkan dua korban dipihak TNI, satu orang meninggal dan satu lainnya korban luka.
Perwakilan Aktivis kemanusiaa, Solleng Soll, minta pemerintah segerah mengambil sikap, hentikan pendropan pasukan dan ciptakan suasana kedamaian jelang perayaan Natal 2021 ini
“Agar mereka juga mengikuti natal dengan bebas dari trauma dalam situasi pendoropan Military atas perijinanan pemerintah Yahukimo ibu Kota Dekai yang mana di gedung – gedung sekolah di jadikan pos TNI Polri” Ungkap Soll
Sementara itu, kordinator Komunitas Pelajar Mahasiswa Kab.Yahukimo, KornelesMomeage, menyatakan secara tegas menolak pembangunan koramil persiapan di Distrik Suru-suru karena akibat dari rencana itu, saat ini masyarakat sipil yang jadi korban.
,”Saya tolak pembangunan Koramil persiapan di Suru-Suru dan pendoropan militer,segera dipulangkan, kenapa DPRD/DPR Provinsi dan PemerintahKab.Yahukimo diam? saya tidak mau rakyat tidak tahu menau di sana korban” Katanya Tegas.
“Pemerintah Yahukimo segera menarik surat perijinan pembangunan Koramil persiapan di Distrik Suru-Suru, terjadi konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI Polri dibsana karena adanya perijinan pembangunan tersebut. Saya tidak ingin masyarakatnya korban,” Ujar Kenis Heluka toko Masyarakat Yahukimo yang juga hadir pada pemyampaian pernyataan sikap mahasiswa itu.
Pada kesempatan itu, mahasiswa Yahukimo juga menyampaikan 5 poin pernyataan sikap, yaitu:
- Pemerintah Kabupaten Yahukimo Segera hentikan pendoropan militer di Distrik Suru-Suru.
- Pemerintah Kabupaten Yahukimo Segera tarik kembali surat perjanjian pembangunan koramil persiapan di Distrik Suru-Suru.
- Presiden Jokowi segera tarik militer organik dan non organik dari West Papua,
- KapolresYahukimo segera hentikan penanngkapan terhadap Warga sipil Yahukimo,
- Pemerintah Kabupaten Yahukimo segera kosongkan setiap gedung Sekolah yang dijadikan posTNI /Polri.
Pewarta: Tinus Hiluka/ Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post