Wamena, nokenwene.com – Mahasiswa Kabupaten Jayawijaya yang selama ini menempuh pendidikan di kota Studi Jayapura melakukan pemalangan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jayawijaya, Selasa (3/8/2021). Alasannya bantuan studi akhir yang menurut mereka, pemerintah tidak memberikan jawaban yang jelas dan pasti.
Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ), Albert Kalolik menjelaskan, pemalangan yang dilakukan Mahasiswa di Kantor BKD Jayawijaya bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan seluruh mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Albert, dirinya sebagai Ketua HMPJ sudah beberapa kali ke BKD Kabupaten Jayawijaya untuk bantuan studi akhir pemda Jayawijaya bagi mahasiswa, namun belum ada kejelasan hingga saat ini.
“Kami rasa kecewa sekali, berapa kali kami sudah datang untuk kepentingan mahasiswa dari Beasiswa sampai asrama dan sudah bicara,” kata Alber Kalolik.
Namun, hingga memasuki bulan Agustus 2021 belum ada kejelasan dan tidak diproses, padahal berkasnya sudah dimasukan ke BKD pada beberapa bulan yang lalu.
“Yang aneh lagi dari seluruh berkas yang dimasukan ke BKD, ada sebanyak 100 orang lebih, namun BKD hanya mengakomodir 15 orang. Itu juga hanya 5 orang yang merasa dikenal, sedangkan sisanya tidak sesuai data yang dimiliki mahasiswa” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Mahasiswa Asal Jayawijaya, Kaitanus Ikinia berharap, pemerintah Kabupaten Jayawijaya dapat segera memberkan jawaban terkait keluhan Mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya.
“Kita ingin itu, pemerintah Bupati, Sekda dan BKD duduk sama-sama bicarakan hal ini, agar kami puas, karena kami perlu penjelaskan,” kata Kaitanus.
Secara terpisah sebagaimana dikutib media Jubi.co.id, pelaksana tugas (Plt.) Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengatakan pemerintah daerah akan tetap memperhatikan hal tersebut.
“Kami masih mencari solusi terbaik dari masalah ini, jadi berharap lebih sabar” Katanya.
Pewarta: Rizal / Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post