Dekai_nokenwene.com—Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah mengeluarkan edaran tentang karantina wilayah sejak 28 Juli 2021. Hal ini dilakukan pasca munculnya kasus COVID-19 di kota Dekai.
Esau Miram, wakil bupati kabupaten Yahukimo kepada media baru-baru ini menjelaskan bahwa karantina wilayah Yahukimo dilakukan karena sudah ada 12 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak awal Juli 2021 lalu.
Pembatasan ini bukan hanya untuk penerbangan penumpang dan kapal penumpang tetapi juga terkait dengan aktivitas ekonomi di Kota Dekai. Pemerintah pun membatasi aktivitas peribadatan untuk semua agama dan hanya boleh melakukan di rumah masing-masing.
Langkah ini diambil pemerintah daerah Yahukimo setelah cukup lama Yahukimo dikategorikan sebagai zona hijau.
Namun kepastian tentang sejak kapan dan berapa banyak kasus Covid di Yahukimo ini belumlah jelas. Penelusuran nokenwene.com, hingga hari ini (Sabtu/31/07/2021), data kasus COVID-19 di Yahukimo belum tersedia di website resmi pemerintah, di sini
Padahal sudah sejak lama tersiar informasi di tengah masyarakat bahwa telah ada orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Namun tidak ada penyampaian data COVID-19 kepada khalayak umum.
Hal ini membuat kewaspadaan masyarakat terhadap COVID-19 pun rendah. Di kota Dekai misalnya, masih banyak masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan. Orang masih sering berkumpul tanpa menggunakan masker.
“Sejak awal saya sendiri ragu akan adanya Covid ini. Apalagi yang saya tahu Yahukimo ini masih zona hijau”, ungkap Nicolas Kossay di Dekai Sabtu (31/07/2021).
Namun dirinya baru tahu kalau ia telah terinfeksi Covid setelah mendapat kesempatan pemeriksaan Swab yang dilakukan pihak Persekolahan Santo Antonius Dekai.
“Saya baru tahu saya Covid setelah Sekolah mengadakan pemeriksaan untuk guru. Padahal beberapa hari sebelumnya, saya sudah rasa demam dan pilek, tetapi saya pikir itu sakit biasa saja atau mungkin gejala malaria”, Ungkap Kepala Sekolah Dasar Santo Antonius Dekai ini.
Namun setelah mengetahui dirinya positif, ia pun belum menemukan adanya pemaparan data dari Gugus Tugas Covid tentang jumlah kasus Covid di Yahukimo.
“Setelah tahu positif, saya cari data di internet tetapi tetap tidak menemukan adanya data kasus Covid di Yahukimo. Ini buat saya heran dan bertanya kenapa data kasus ini ditutup-tutupi”, keluh Nico.
Menurutnya pemerintah Yahukimo melalui gugus tugas harus terbuka kepada publik tentang kasus Covid ini. Jika tidak masyarakat akan tetap tidak menerapkan protokol kesehatan dan mengabaikan surat edaran pemerintah.
“Kasus Covid ini telah mendunia, jadi tidak usah tutupi kasusnya supaya semua orang sadar dan mau menerapkan protokol kesehatan”, terang Nico.
Pantauan nokenwene.com di RSUD Dekai, pemerintah telah membangun sebuah tenda darurat sebagai antisipasi melonjaknya pasien Covid. Sementara ruang isolasi yang tersedia di RSUD Dekai hanya untuk 8 pasien.
“Kita punya ruang angkasa terbatas, hanya ada 8 ruanganruangan dan kami sudah mengantisipasinya. Kami sudah kerja sama dengan TNI untuk mereka membantu kami APD dan mAupun tenda apabila terjadi pembludakan kasus” Jelas Esau Miram sebagaimana dikutip jubi.co.id.
Pewarta: Jurnalis Warga Sagu Yahukimo
Discussion about this post