Wamena, nokenwene.com – Akibat dari pasir yang diangkut dari kali Uwe saat masih basah, jalanan di Wouma, pasar Misi dan sekitrnya sering basah dan mengganggu pengguna jalan lain, pejalan kaki maupun kendaraan roda dua, saat kering jalan berdebu dan mengnggu aktifitas jual-beli di pasar Misi dan sekitarnya.
Dengan demikian perusahaan yang mengangkut pasir dari kali Uwe atau daerah sekitar Wouma, dan diangut ke arah kota Wamena diminta untuk mengeringkan pasirnya terlebih dahulu sebelum diangkut ke dalam bak truk.
“Saya lihat di sini banyak sekali trek-trek yang muat pasir langsung basah-basah dari kali, jadi treknya jalan itu air sepanjang jalan mulai dari kali sampai ke Misi (pasar) ini airnya banyak sekali yang jatuh ke aspal, air campur pasir-pasir yang jatuh” Kata Gebi Wanimbo, penjual pinang di pinggir jalan di Wilayah Wouma, Senin, 08/06/2021.
Akibtanya, saat kendaraan lain melaju dengan kecepatan tinggi sering ada cipratan air kotor ke pengguna jalan lain, dan saat kering jalan berdebu dan mengganggu para pedagang atau mama-mama penjual pinang di pinggir jalan.
“Jadi pada saat siang nanti kering tu bikin debu jadi sa sendiri jualan di pinggir jalan merasa terganggu sekali karena banyak debu kalo suda kering nanti debu itu terangkat dari aspal” keluh Gebi Wanimbo.
Untuk itu, Mama penjual pinang di pinggir jalan tersebut, berharap agar sopir truk dan perusahaannya tidak mengangkut pasir langsung dari kali dalam keadaan basah, tapi sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu .
“Tapi kalo bisa keringkan dulu satu hari, sudah kering baru bisa kasih naik ke bak trek baru bawa, trus yang ke dua bisa pake tenda baru bawa” Harap Gebi.
Keluhan serupa disampaikan Warga Distrik Wouma, Esmin Yikwa, bahwa Ia sebagai pejalan kaki sering merasa terganggu dengan aktifitas pengangkutan pasir basah di kali Wouma yang kerapkali mengakibatkan jalanan basah dan kotor serta berdebuh saat kering.
“Saya biasa jalan kaki itu terganggu sekali, jadi kalo bisa pasir kering dulu atau trek mereka pakai tenda ka atau masyarakat sepih baru bisa muat pasir” kata Esmin.
Pewarta: Dino Tabuni/ Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post