Wamena, nokenwene.om – Komunitas Jurnalisme Warga (JW) Noken Wamena terus berupaya membangun partisipasi aktif warga dalam mengawal pembangunan dan layanan publik di Jayawijaya demi mewujudkan perubahan di tengah masyarakat. Salah satu bentuk partisipatif adalah melalui gerakan Jurnalisme Warga yaitu memberikan kesempatan kepada warga untuk melakukan kegiatan jurnalistik dari persoalan yang dihadapinya oleh warga itu sendiri.
Demikian diantarahnya yang disampaikan Ronny Hisage, Fasilotator Komunitas JW Noken Wamena dalam Workshop Orientasi Jurnalisme Warga di Wamena, rabu (02/04/2021.
“Apapun itu pembangunan yang dibuat pemerintah sejak kabupaten ini atau republik ini ada, kadang sia-sia kalo tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat. Nah komunitas JW noken berusaha membangun gerakan itu. Bahwa rasa peduli harus lahir dari masyarakat itu sendiri, merasa memiliki, salah satu caranya adalah melalui kegiatan jurnalistik oleh warga sendiri” Ujar Ronny, dalam materi bertajuk gerakan jurnalisme warga pantau akuntabilitas dan transparansi pelayanan Publik.
Dikatakan, dengan dukungan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) Usaid dan Internews, tahun ini Komunitas JW Noken Wamena akan fokus dengan tema besar yaitu memantau transparansi dan akuntabilitas layanan Publik di Jayawijaya.
“mengapa transparansi? Karena ini juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi termasuk juga di masyarakat di Jayawijaya. masyarakat kita kadang sulit akses info atau dokumen yang mestinya terbuka tapi biasanya ditutupi oleh pihak-pihak. Termasuk salah satunya adalah tentang dana desa” Ujarnya.
Ronny berharap, dengan adanya gerakan Jurnalisme Warga tersebut paling tidak, terbangun rasa memiliki dan peduli akan pembangun itu bisa tumbuh di masyarakat, agar masyarakat tidak hanya menjadi objek tapi juga subjek dari pembangun yang dibuat oleh pemerintah dan di dalamnya ada keterlibatan masyarakat.
“tidak harus besar tapi kegiatan kecil seperti warga membuat berita tentang masalahnya di kampung, tentang layanan publik itu adalah bentuk partisipasi. Gerakan ini yang selama ini Komunitas JW Noken dan PPMN selalu dorong dan itu yang kita harapkan” harap Ronny.
Worskhop JW Noken tersebut juga menghadirkan Lepinus Gombo, S.Pd, M.Si, selaku sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Jayawijaya dan menyampaikan materi seputar transparansi penggunaan dana Desa di Mayarakat.
“berbicara dana kampung (desa ) ini adalah dari sumber APBN, dan memang dia harus tebuka untuk publik, transparan, seusi dengan topik teman-teman hari ini, tapi soal keterbukaan ini antar harapan dan kenyataannya di lapangan sangat beda” Kata Lepinus dalam pemaparan materi.
Dikatakan, kalo kita berbicara dana Desa itu, untuk mewujudkan secara transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan dasar hukum yang ada, maka salah satu point penting adalah perencanaan melalui Musyawara Kampung (Muskam) yang didalamnya melibatakan unsur masyarakat.
“dalam musyawarah kampung, disini teman-teman jurnalis (warga) bisa masuk di dalamnya untuk ikut melakukan pemantauan, kira-kira desa kami ini mau merencanakan apa saja dari dana desa, terus lakukan pemantauan disana, realisasinya nanti seperti apa. Semua proses itu kita bisa terlibat , lalu teman-teman (jurnalis warga) bisa memberitakan itu dan terus ikut memantaua” Ujar Lepinus Gombo, Sekretaris DMPK Jayawijaya.
Worskhsop orientasi Jurnalis Warga PPMN tersebut terselengara atas dukungan Usaid Internews dan dihadiri 18 orang jurnalis warga dari beberapa Distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post