Wamena, nokenwene.com – Ratusan umat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Wilayah Pegunungan Tengah Papua beserta para gembalanya melakukan pawai obor api pantekosta di kota Wamena, rabu (24/02/2021). Pujian dan penyembahan mewarnai dalam arak-arakan Obor tersebut.
“prosesi kirab ini kita tidak hanya sekedar euforia saja tetapi didalamnya ada doa dan juga disetiap arak-arakan menyanyikan puji-pujian dan berdoa untuk kota Wamena, sehingga lewat kuasa api pantekosta itu juga wamena mengalami satu pemulihan khususnya dari covid-19” ujar Pdt. Alexader Mauri, selaku ketua panitia.
Diharapkan, melalui kirab obor tersebut, umat GPdI di Kabupaten Jayawijaya dan Pegunungan Tengah Papua bangkit untuk kobarkan api pantekosta dengan tetap mendukung pemerintah Daerah yang ada.
“kita berharap lewat momentum ini umat GPdI bangkit dan kobarkan semangat api pantekosta dan mendukung pemerintah khususnya dalam menerapkan peraturan penanganan covid-19” Ujarnya.
Obor sebelumnya di sambut di bandar udara Wamena oleh para pionir dan gembala jemaat GPdi di Wilayah ini, lalu diarak ke gereja El Shadai dan diserah terimahkan dari perwakilan Majelis Daerah GPdI Papua oleh Pdt. Max Assa kepada Pdt. Matius Himan, S.Th selaku gembala GPdI Putera daerah di Pegunungan Tengah Papua.“
“kiranya melalui acara (kirab obor) ini, kita semua berdoa agar Tuhan menyertai dan memberkati. Kuasa api pantekosta itu membakar waba maupun virus yang terjadi di Wamena supaya biarlah Tuhan berkati kota ini” Ujar, Pdt. Matius Himan yang juga perwakilan Majelis Daerah GPdI Papua di Wamena.
Kirab obor api Pantekosta tersebut dilakukan dalam rangka peringatan 100 tahun (1 abad) pelayanan gereja GPdI masuk di Indonesia. Perjalanan Obor dimulai dari Bali, tempat sejarah pertama GPdI dan keliling ke sejumlah daerah pelayanan GPdI di Indonesia, termasuk Wamena Papua. Selain peringatan 100 tahun, rangkaian ini juga untujk menyambut 73 tahun GPdI di Tanah Papua dan 50 tahun GPdI di Wamena yang akan jatuh pada bulan september mendatang.
Seluruh prosesi kirab obor api pantekosta, mulai dari pejemputan di Wamena, arak-arakan ke gereja dan Ibadah serta pawai dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post