Dekai, nokenwene.com Aktivitas di Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo belum berjalan normal pasca aksi rasisme dan kericuhan yang terjadi di Wamena dan beberapa Kabupaten dan Kota di Papua belum lama ini.
Manurun Buntu, seorang guru di SMKN 1 Dekai mengungkapkan bahwa pasca sejumlah kejadian belakangan ini, aktivitas umum maupun kegiatan belajar mengajar belum berjalan normal.
“Sekolah-sekolah di Dekai, KBM tidak berjalan sejak tanggal 22 Agustus 2019 hingga sekarang,” katanya kepada nokenwene.com di Dekai, belum lama ini.
Ia mengatakan, para guru di sekolah pada prinsipnya selalu siap untuk melaksanakan KBM, hanya menunggu kesepakatan dari pemerintah dan mahasiswa untuk menjalankan aktivitas.
akan tetapi dirinya mengakui bahwa sejumlah guru lain masih berada di luar Yahukimo.
“Guru-guru yang lain masih berada di derah masing-masing, tetapi mereka pada prinsipnya sambil menunggu kesepakatan dan keputusan dari pemerintah dan masyarakat. Jika bersepakat aktivitas pendidikan dijalankan kembali,” tuturnya.
Terkait ujian semester kata Manurun, ada target-target yang harus dicapai kompetensi di dalam kurikulum untuk bisa melaksanakan ujian semester. Namun sampai saat ini hanya lima puluh persen yang tercapai, maka ujian semester akan dilaksanakan dengan bahan-bahan yang sudah dipelajari bersama dengan para siswa di kelas.
Nuvael Matuan, salah satu siswa SMKN 1 Dekai mengakui, bahwa dirinya merasa rugi setelah KBM tidak berjalan selama beberapa bulan ini.
“Saya rasa rugi dan saya rasa ketinggalan dengan teman-teman yang ada di daerah lain,” katanya.
Ia berharap pemerintah dan semua orang di Dekai segera bersepakat agar KBM bisa dijalankan kembali.
Pewarta : JW Sagu Yahukimo
Discussion about this post