Wamena, nokenwene.com – Serat kulit kayu lokal yang menjadi bahan baku dasar, untuk menganyam noken asli di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya kini mulai punah. Jenis pohon yang dijadikan sebagai bahan pembuatan benang dalam bahasa baliem disebut Jo. Tumbuhan liar itu kini sulit ditemukan di hutan Pegununga Tengah Papua sehingga dibutuhkan upaya serius untuk mempertahakanya demi pelestarian noken asli dari serat kayu
“pohon ini memang susah, kemarin saya sendiri sampe masuk hutan tapi suda tidak ada, karena kalo orang suda potong suda tidak bisa tunas lagi. Saya cari tapi susa sekali” Ungkap Drs. Alpius Wetipo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya kepada noken wene pekan kemarin.
Noken dalam bahasa Baliem Jayawijaya adalah Su. Su atau noken memiliki bermacam bentuk, corak dan warna serta nilai budaya yang masih terpelihara dan dijaga hingga saat ini. Bagi masyarakat Baliem noken bukan sekedar tas tapi memiliki nilai budaya yag sangat tinggi dalam kehidupan manusia balem.
Tapi sayangya bahan dasar dari pembuatan noken asli suda di ambang kepunahan. Salah satu cara untuk mempertahankan bahan baku dasar pembuatan noken asli adalah dengan cara membudidayakan pohonnya dan untuk hal ini dibutuhkan upaya yang serius dalam rangka pelestarian noken sebagai warisan budaya.
“kalo tidak nanti tidak ada noken asli lagi. Berarti ada yang harus budidayakan, kalo bisa upaya dari pemerintah daeraha, provinsi sampe pusat coba ini satu perhatian yang serius, karena noken ini punya nilai tersendiri” Ujar Alpius Wetipo yang juga penulis buku “Su Warisan Budaya Suku Hubula”.
Upaya laian yang perlu dilakukan untuk tujuan pelestarian noken kata Alpius, adalah dengan mengorganisisr secara baik mama-mama Papua perajut noken dalam sebuah wadah yang khusus, sehingga melalui wadah itu noken dapat dilestarikan, termasuk bagaimana mempertahankan bahan baku aslinya
“kelompok ibu-ibu yang sementara lakukan (anyam noken) ini kita mesti bantu mereka dalam sebuah sanggar atau ada yayasan khusus yang urus supaya dari sana bisa lakukan upaya khusus tentang pelestarian noken mulai dari bahan alam sampe noke jadi” Ujar Alpius.
Semetara itu, mama Papua di Wamena selaku penrajut Noken berharap agar pemerintah bisa membuat sebuah trobosan untuk mempertahankan pohon yang menjadi bahan baku utama pembuatan noken asli
“perlu adanya survvei atau pendataan hutan-hutan tertentu yang tempat bahan dasar pembuat noken ini tumbuh, itu perlu didata dengan baik dengan dinas terkait kemudian dibuat menjadi daerah konservatif. Artinya tidak ada aktifitas disitu biarkanlah tanaman ini tumbuh” Ujar Agusta Bunai, perajut noken di Wamena dalam sebuah kesempatan.
Kemudian hal lain yang perlu dilakukan kata Agusta Bunai, perlu adanya sanggar khusus atau perkumpulan pengrajin noken yang focus untuk pembuat noken, dengan begitu melalui sanggar itu dapat diupayakan juga bagaimana mempertahaka tumbuha bahan noken tersebut.
Pewarta: Hora Simaron/ Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post