Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo mengakui bahwa tidak ada petugas kesehatan yang melayani masyarakat di puskesmas Yahukimo. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Suhayatno di Dekai belum lama ini setelah tim kesehatan yang dikirim ke Bomela kembali.
“Waktu Tim datang ke sana, memang tidak ada petugas kesehatan. Ini memang sangat memprihatinkan. Kita pastikan akan memberikan sanksi kepada petugas kesehatan yang meninggalkan tempat tugas,” jelas Suhayatno kepada media.
Kondisi ini terungkap setelah berita tentang kematian 13 warga di distrik Bomela ramai diberitakan oleh media massa. Dinas Kesehatan pun segera mengirim tim kesehatan yang terdiri dari 4 orang tenaga kesehatan.
Berdasarkan laporan Tim Kesehatan, 13 warga yang meninggal di Bomela menderita sakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA), Demam dan Diare. Namun warga tersebut tidak tertolong karena tidak adanya petugas kesehatan yang melayani di puskesmas setempat.
Persoalan ketidakaktifan petugas sudah sering diangkat oleh berbagai pihak di Pegunungan Tengah Papua. Ence Geong, Sekretaris Eksekutif Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP) menjelaskan bahwa kasus Bomela bukanlah yang pertama di kabupaten Yahukimo.
“Sebelum kasus Bomela, kami (YTHP) sudah sering mengangkat tentang kasus kematian di distrik Samenage. Persoalannya juga sama karena ketiadaan petugas kesehatan yang melayani masyarakat,” jelas Ence.
Ence menjelaskan bahwa persoalan ketiadaan petugas seperti ini tidak bisa diserahkan kepada pemerintah kabupaten Yahukimo itu sendiri. Ini adalah persoalan yang mesti menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
“Persoalan ketiadaan pegawai bukanlah persoalan baru. Ini sudah terjadi sangat lama dan jadi tanggung jawab pemerintah pusat. Kebijakan moratorium penerimaan pegawai menjadi salah satu penyebab kurangnya tenaga kesehatan di banyak tempat di Papua,” tambah Ence.
Data YTHP tentang tenaga kesehatan yang ditempatkan di puskesmas-puskesmas di Yahukimo menunjukkan bahwa ada banyak puskesmas yang tidak memenuhi standar pelayanan minimum dari aspek ketenagaan.
“Dari 32 puskesmas di Dekai pada tahun 2018, hanya dua puskesmas yang jumlah tenaganya memenuhi SPM. Puskesmas Bomela adalah satu puskesmas dengan tenaga kesehatan yang sangat jauh dari SPM. Berdasarkan daftar gaji pegawai bulan Juli 2018, hanya ada 4 petugas kesehatan di puskesmas Bomela,” kata Ence.
Pewarta Jurnalis Warga Sagu Yahukimo
Discussion about this post