YAHUKIMO,nokenwene.com— Pemerintah Kabupaten Yahukimo berharap agar pemerintah desa di wilayah Kabupaten Yahukimo bisa memanfaatkan dana Prospek dengan sebaik-baiknya. Hal ini diungkapkan Steven Wonda, Kepala Dinas Pemberdayaan Kampung (DPMK) Kabupaten Yahukimo di ruang kerjanya Kamis (27/09/2018).
“Jumlah anggaran untuk dana Propsek tahun 2017 yang dicairkan sebanyak Rp 99.475.000 tap desa. Karena itu, kami berharap agar dana ini bisa digunakan dengan baik. Jangan lagi main-main di kota-kota besar”, tegas Wonda
Total Jumlah dana awal prospek untuk tahun 2017 sebanyak Rp 50. 431.725.000 untuk 510 desa di Yahukimo.
“510 desa dilayani dari dana prospek, sedangkan tujuh desa tidak dilayani. Tujuh desa itu dialokasikan dana dari anggaran belanja daerah. Jadi prospek tidak dapat dilayani. Nanti dana desa baru, tujuh desa itu bisa dapat dilayani” Lanjut Wonda.
Sesuai dengan perintah gubernur, dana prospek dibagi menjadi tiga bagian yaitu, 50 persen untuk desa-desa, 30 persen untuk pelatihan-pelatihan yang dilakukan di masing-masing kampung atau distrik, dan sedangkan 20 persen untuk ibu-ibu PKK.
“Dari 30 persen ini turun menjadi 28 persen,20 persen turun menjadi 18 persen, sedangkan 50 persen turun menjadi 49 persen. Dan ini bukan dana prospek saja, tapi dana desa juga demikian” Kata Wonda.
Wonda berharap, dengan dana prospek ini, kepala-kepala kampung bisa menggunakan sesuai dengan kebutuhan- yang ada di kampung masing-masing.
Sementara itu, Kepala Bank Papua Cabang Dekai, Nikolas Papuko di ruang kerjanya mengatakan, pembayaran dana desa dan dana prospek prinsipnya sama. Bank menunggu rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kantor DPMK, dan dengan dasar rekomendasi itu melakukan pembayaran terhadap 510 kampung yang ada di kabupaten Yahukimo.
“Kami pemberkasan dulu, kami cocokan data sebab pengurus dana desa dan dana prospek itu beda. Dan rekening juga beda, pengurus dana prospek adalah kepala kampung dan pokja. Sedangkan pengurus dana desa, adalah kepala kampung dan bendahara sehingga kami juga melakukan pergantian spesimen”, Kata Nikolas
Pelayanan dilakukan dengan aman dan seperti biasa. Namun pihak bank juga mencari cara pelayanan yang baik sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan seperti yang terjadi tahun sebelumnya.
“Walaupun di sini sebenarnya ada masalah, yaitu dengan pergantian kepala kampung yang dulu, tetapi kami berusaha untuk merubah supaya masalah itu jangan dibawa ke bank lagi karena di bank tugas kami hanya untuk membayar saja, kami tidak mengurus masalah”, pintanya.
Prospek yang diterima tahun ini diterima oleh masing-masing kepala kampung yang baru dilantik dan kepala kampung yang lama namun tidak dinonaktifkan. Namun, hasil pantauan dari nokenwene.com, para kepala kampung yang baru dilantik, belum memiliki SK.
Discussion about this post