Dekai, nokenwene.com – Tim penolakan penambangan emas ilegal dari 7 Suku yang difasilitasi oleh IS-UKAM mendapat serangan dari masyarakat di tempat penambangan emas ilegal di wilayah Ukam Kabupaten Yahukimo Rabu, (05/09/2018).
Panuel Maling salah satu anggota tim penolakan penambang emas ilegal mengatakan bahwa saat tim dari masyarakat turun ke tempat pendulang emas salah satu warga yang diduga berinisial R dan anak-anak bersama masyarakat yang ada di situ melakukan penyerangan terhadap masyarakat perwakilan dari 7 suku.
“Hari Rabu kami turun, dan setelah kami turun kami diserang oleh bapak R dan anak-anak bersama masyarakat yang ada di sekitar tempat pendulang emas itu”, Kata Maling.
Menurutnya, warga setempat melakukan penyerangan karena warga setempat tidak menerima kehadiran dari perwakilan 7 suku ini. Warga menghendaki agar bupati, ketua DPRD,tim pansus DPRD yang harus turun ke tempat pendulang emas dan bertatap muka dengan warga setempat.
“Orang-orang di bawah (red: lokasi tambang) tidak terima kehadiran kami. Mereka mau itu Bupati, Ketua DPRD, Anggota DPRD, dan Tim Pansus dari DPRD yang harus turun dan ketemu dengan masyarakat setempat”, beber Maling.
Panuel Maling menjelaskan bahwa sebelum turun ke tempat pendulangan emas, masyarakat dari 7 suku ini sudah adakan pertemuan dengan Tim pansus DPRD. Dan rencananya Tim Pansus DPRD akan turun ke tempat pendulang emas bersama perwakilan masyarakat dari 7 suku.
“Sebelumnya kami sudah adakan pertemuan dengan Tim Pansus DPRD untuk turun sama-sama namun setelah kami tunggu-tunggu, tidak ada kabar dari tim pansus DPRD dan setelah kami hubungi tidak ada respon balik dari mereka sehingga kami dari Tim Penolakan terhadap penambang emas ilegal ini langsung turun ke tempat pendulang emas”, lanjut Maling.
Penyerangan dari warga setempat kepada perwakilan dari 7 suku tersebut mengakibatkan dua orang terkena lemparan batu di kepala. Selain itu kaca truk yang digunakan perwakilan 7 suku tersebut pecah dan diperkirakan membutuhkan dana perbaikan sekitar Rp 24 juta. Kaca mobil truk dengan nomor polisi DS 9813 GD milik PT PJPR Group tersebut pecah akibat lemparan batu dari masyarakat di tempat penambangan emas ilagal.
Pewarta : Ruland Kabak/JW Yahukimo
Discussion about this post