
Wamena, nokenwene.com – Untuk membangun kerja sama mitra antara Yayasan Terataii Hati Papua (YTHP) Yayasan Humi Inane dan Usaid Berama dengan layanan kesehatan dalam rangka mengurangi kasus kekerasan berbasis gender, ketiga lembaga tersebut menggelar pertemuan dan diskusi
“selain kasus gender tapi juga untuk mengurang konteks kasus kekerasan terhadap istri dan anak. selain itu kami juga berdiskusi mengenai bagaimana peran mitra YTHP, Humi Inane dan Usaid Bersama dengan layanan kesehatan Puskesmas” kata Pastor Jhon Jongga, Usai Diskusi di Rumah Bina Wamena, 21/08/18
Katanya, pertemuan ini dalam rangka menemukan bagaimana strategi yang baik dalam mendampingi korban-korban kasus kekerasan berbasis gender yang selama ini terjadi. Karena selama setahun, YTHP dengan agenda mengurangi kasus gender dan kekerasan terhadap istri dan anak lakukan kegiatan di beberapa tempat
“yaitu di kampung Araboda dan Miligatnem Distrik Asologaima, demikian juga Humi inane di kampung Wanorama dan Lntipo Distrik Wamena Kota. Keduanya dengan tujuan yang sama” ujarnya.
Kerja sama untuk mengurangi kasus gender dan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak muda seperti membalikan telapak tangan dan tidak semuda yang dibicarakan
“tapi kalao kita kerja sama dengan lembaga-lembaga, yayasan-yayasan, puskesmas-puskesmas yang ada maka kita bisa mengurangi walaupun sedikit” tambah Pastor Jhon
Semementara itu, salah seorang anggota Diskusi, Fr. Boy Kelore, SVD meyakini, perubahan itu akan terjadi meski membutuhkan waktu yang cukup lama
“karena semuanya membutuhkan proses, perjuangan, kerja sama, keaktifan, keseriusan , keiklasan serta ketulusan hati” ujar Boy
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah pihak terkait diantarahnya, Perwakilan Usaid bersama dihadiri Ibu Desti dari Jayapura dan Marthen Abidondifu dari Wamena, semntara dari YTHP dihadiri Pastor Jhon Jongga beserta stafnya dan Margareta Wetipo selaku direktur Yayasan Humi Inane
Pewarta: Nato Doga / JW Noken Wamena
Discussion about this post