
Wamena, nokenwene.com – Fasilitas Sekolah Dasar (SD) Inpres Megapura Kampung Sinata, Distrik Asolokobal sering dirusak oknum pemuda tak bertanggung jawab di wilayah itu, tidak hanya pengerusakan oknum tersebut juga kerap melancarkan aksi pencurian beberapa aset milik sekolah. Terakhir pekan kemarin kaca di 3 ruang kelas dipecahkan hingga oknumnya masuk ke dalam ruang kelas dan mengotorinyi
Melihat aksi pengerusakan dan pencurian yang sering terjadi, kamis, 12 maret 2018, Kepala Sekolah setempat segerah lakukan peretemuan dengan orang tua murid dan aparat pemerintahan kampung di wilayah itu
“ini sebenarnya bukan baru kali ini, suda sering terjadi, ada yang kasi tusuk kayu di lubang kunci (grendel) kelas, sehingga kami kesuitan, perna mereka bongkar ruangan dua kali ambil mesin air sekolah punya, itu suda beberapa waktu lalu dan terahir minggu kemarin mereka bongkar kaca masuk buang kotoran “buang air besar” di dalam ruang kelas” Ungkap PTH Kepala SD Inp. Megapura, Pelemon Edowai di ruang kerjanya, Sabtu, 14/04/18
Edowai tidak mau menyebut aksi itu dilakukan masyarakat megapura tapi dengan bijak Ia mengatakan oleh oknum atau kelompok tertentu yang belum mengerti akan pentingnya pendidikan sehingga sering merusak fasilitas sekolah
“sebenarnya kami suda bisa curiga dan ada laporan beberapa oknum itu tapi saya butuh pengakuan dari mereka bahwa masyarakat harus mengakui pentingnya pendidikan itu untuk mereka sendiri,. Secara jumlah murid dan guru dan juga kualitas pendidikan tidak ada masalah tapi lingkungan tidak mendukung kami” ujarnya
Dengan demikian, lanjut Pilemon Edowai, pihaknya segerah lakukan pertemuan dengan orang tua murid untuk membicarahkan beberapa persoalan yang sering dihadapi di sekolah itu. Ia juga mengaku sebagai orang Papua malu jika lihat masyarakat tidak peduli dengan pendidikan
“sehingga saya segerah kumpulkan masyarakat dan syukur ada beberapa dari mereka mengakui pentingnya pendidikan dan itu yang kita harapkan. Hasil kesepakatan terakhir orang tua murid akan segerah kumpul uang untuk perbaiki kerusakan tadi. Dan beberapa desa juga janji akan alokasihkan dana desa untuk sekolah” Ujar Pilemon Edowai yang suda 18 tahun mengabdi di sekolah tersebut.
Pilemon berharap, agar masyarakat setempat bisa memberikan dukungan penuh terhadap semua aktifitas belajar mengajar dengan bersama-sama menjaga fasilitas yang disediahkan pemerintah untuk anak cucu kita bersama
“tiga tahun lagi saya akan tamat (pension) dengan anak-anak yang sekarang kelas empat ini, makanya kami harus berusaha agar masyarakat punya kepedulian atas fasilitas ini agar ada kesan baik” tutup Pilemon Edowai yang suda puluhan tahun mengabdi sebagai guru di Wamena
Salah seorang warga mengaku prihatin dengan aksi pencurian dan pengerusakan yang kerap kali dilakukan oleh beberapa oknum anak muda di wilayah megapura. Ia berharap pengerusakan itu tidak terjadi lagi
“dan dalam pertemuan tadi menghasilkan kesimpulan orang tua murid akan lakukan sumbangan setelah ada rincian kerusakan dari sekolah. Dan kesepakatan kedua akan ada perhatian dari pemerintah kampung dari dana desa untuk sekolah” kata katanya
Pantauan dilapangan beberapa kaca dan jendelah di 3 ruang kelas di sekolah tersebut telah terbongkar sehingga memudahkan orang dengan leluasa memasuki ruangan. Informasih lainnya yang dihimpun menyebutkan pengerusakan terahir dilakukan oleh seorang oknum anak yang beberapa tahun lalu taman dari sekolah tersebut. bebrapa pihak disekolah itu juga mengaku lingkungan sangat tidak mendukung, dan ini diduga salah satu alasan kepala sekolah Sih Asmoko yang sebelumnya bertugas disekolah itu memilih pindah ke sekolah lain.
Pengerusakan fasilitas umum seperti yang dialami SD Inpres Megapura bukan hal baru di kabupaten Jayawijaya , hampir sebagai besar fasilitas umum yang disediakan pemerintah terutama diluar kota tidak perna selamat. Contoh lainnya adalah listrik tenaga surya atau solar cel yang dipasang beberapa tahun lalu di beberapa Distrik di Kabupaten ini raib diambil pencuri. Kesadaran masyarakat untuk menjaga fasilitas milik bersama di daerah ini masih sangat minim.
Pewarta: Jemon Asso / JW Wamena
Discussion about this post